Apalagi jumlah kasus baru di bulan Ramadhan 2021 naik 11 kali lipat dibandingkan Ramadhan 2020. Jadi potensi ledakan kasus Covid-19 di Indonesia pascalebaran juga besar. Namun begitu, Taqin melihat potensi ledakan kasus tersebut sangat bergantung pada jumlah dan sasaran testing. Jika tingkat testing PCR masih rendah sebagaimana yang terjadi pada bulan Maret hingga Mei ini, maka jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 hanya berada di sekitar angka 5.000 kasus per hari.
Tetapi jika dilakukan testing lebih masif, maka potensinya akan menjaring lebih banyak orang yang terinfeksi Covid-19. Tidak menaikkan testing hanya menyebabkan tidak terjadinya lonjakan kasus di atas kertas saja.
Kondisi ini menggambarkan keadaan dan penurunan semu yang kemudian akan menjadi bom waktu dengan ledakan yang lebih masif disebabkan banyaknya kasus penularan yang tidak tertangani dan tidak diisolasi. "Jika itu terjadi, daya tampung rumah sakit rujukan Covid-19 akan jebol sehingga kasus kematian juga melambung tinggi," katanya.