REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif di DIY dua hari ini dilaporkan di bawah angka 100 kasus. Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, mengatakan hal ini bukan dikarenakan kurangnya testing yang dilakukan di masa lebaran 2021 saat ini.
"Testing-nya tidak turun," kata Berty dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/5).
Berty menegaskan, pelacakan (tracing) kontak kasus positif selama libur lebaran ini juga masih terus berjalan. Begitu pun dengan jumlah spesimen Covid-19 yang diperiksa yang tidak di bawah standar World Health Organization (WHO).
"(Pemeriksaan spesimen) Selalu di atas standar WHO untuk DIY. Per hari minimal 555 (orang yang diperiksa), per minggu 3.880 (orang)," ujarnya.
Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY sendiri masih bertambah tiap harinya walaupun fluktuatif dengan rata-rata di atas 100-200 kasus per hari. Namun, di 14 dan 15 Mei ini kasus baru dilaporkan sebanyak 97 kasus dan 94 kasus.
Berty menuturkan, pemeriksaan spesimen di 14 dan 15 Mei ini lebih dari 600 spesimen. Pada kasus yang dilaporkan di atas 200 di hari sebelumnya, kata Berty, pemeriksaan spesimen juga di atas 600 per harinya.
Sehingga, tidak ada perbedaan jumlah pemeriksaan spesimen saat kasus baru dilaporkan di atas 200 kasus maupun di bawah 100 kasus. Artinya, turunnya kasus baru pada 14 dan 15 Mei bukan dikarenakan kurangnya jumlah spesimen yang diperiksa.
"Kalau di laboratorium saya tidak menurun (spesimen yang diperiksa), tetap buka tanpa libur dan sampel (spesimen) tetap banyak," kata Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY, Irene.
Seperti diketahui, pada 15 Mei ini ada tambahan 94 kasus baru terkonfirmasi positif di DIY. Tambahan 94 kasus baru itu merupakan pemeriksaan terhadap 631 spesimen dari 613 orang.
Tambahan kasus baru tersebut menjadikan total kasus positif sebesar 41.871 kasus. Berdasarkan domisili, 94 kasus baru itu tersebar di tiga kabupaten dan satu kota di DIY.
Kabupaten Bantul menyumbang tambahan tertinggi yakni 61 kasus baru. Disusul Kabupaten Sleman yang menyumbang 19 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 13 kasus baru dan Kabupaten Kulon Progo hanya menyumbang satu kasus baru.