REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan kapal penangkap ikan KM Bandar Nelayan 188 mengalami kecelakaan di Samudera Hindia (sekitar 650 mil laut sebelah barat Perth Australia) pada Jumat.
Menurut informasi awal yang diterima kementerian dari Basarnas, kapal yang mengangkut 26 awak berkebangsaan Indonesia tersebut mengalami kebocoran.
Kementerian mengatakan telah berkoordinasi dengan KJRI Perth yang kemudian secara intensif berkomunikasi dengan Otoritas Australia guna mengupayakan penyelamatan.
“Otoritas Australia telah mengerahkan pesawat untuk mencari lokasi Kapal. Berdasarkan pantauan, kapal berada dalam posisi setengah tenggelam,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
Menurut pernyataan itu, pesawat telah menerjunkan life raft dan melakukan komunikasi radio namun belum mendapatkan respons. “Hingga saat ini belum diketahui kondisi dari 26 awak kapal tersebut,” ujar kementerian.
Upaya penyelamatan terus dilakukan dengan mengerahkan aset tambahan berupa Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC dan dua pesawat P8 Poseidon.
“Kapal-kapal ikan lain yang berada di sekitar lokasi juga diminta memberikan pertolongan,” tambah kementerian.
Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di Australia akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi intensif dengan Otoritas Australia guna melanjutkan upaya penyelamatan 26 ABK WNI di kapal KM Bandar Nelayan 188.