REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Ada pemandangan yang berbeda pada hari Rabu (05/05/2021) puluhan anggota Ormas Pemuda Pancasila bersama dengan puluhan anak-anak nampak berjalan memasuki salah satu pusat perbelanjaan di wilayah Ciledug.
Rupanya aktifitas ini merupakan bentuk acara yang dilaksanakan oleh Pemuda Pancasila Ciledug dan Srikandi Pemuda Pancasila Ciledug. Kegiatan tersebut adalah, Lebaran Bersama Yatim Piatu dan Pemuda Pancasila Ciledug. Yaitu kegiatan belanja baju baru bagi anak-anak Yatim Piatu dengan maksud membahagiakan anak-anak ini agar mereka bisa merasakan baju baru untuk dipakai pada Hari Raya Idul Fitri dimana sudah menjadi tradisi lebaran biasa dilakukan masyarakat Indonesia dengan memakai pakaian baru. Hal ini dinilai sebagai merayakan Hari Kemenangan setelah satu bulan berpuasa.
Anak-anak ini dipersilakan memilih apa saja pakaian kesukaan mereka dengan nominal yang sudah ditentukan oleh panitia, “mungkin bagi kita sudah biasa masuk ke pusat perbelanjaan untuk beli baju baru, tapi bagi anak-anak ini belum tentu. Mungkin saja ada yang semenjak ditinggal orang tuanya mereka belum pernah merasakan lagi punya baju baru. Bisa saja” terang Yulia selaku ketua Srikandi Pemuda Pancasila Ciledug dalam siaran persnya kepada Republika, Selasa (11/5).
Dengan didampingi oleh anggota dari Srikandi Pemuda Pancasila, anak-anak ini tampak bahagia memilih pakaian kesukaannya.
Dalam keterangannya Ketua panitia kegiatan Nisrina Handayani, S.Pd.I menyatakan. Untuk saat ini kami mengajak 40 anak, dikarenakan persiapan kami hanya dua minggu. Kegiatan ini bisa terlaksana berkat peran serta dan partisipasi seluruh anggota Pemuda Pancasila Ciledug dan juga didukung oleh Pihak Departemen Store. “Insya Allah, di tahun-tahun mendatang kita akan laksanakan kembali kegiatan seperti ini”, dengan persiapan yang lebih matang dan dengan jumlah penerima manfaat yang lebih besar,” terang Nisrina.
Pada keterang terpisah Ketua PAC Pemuda Pancasila Ciledug Des Aroni, SH. mengatakan, “Sudah sepatutnya bagi kita membantu meringankani beban bagi anak-anak ini, karena sebagai seorang muslim kami percaya apa yang difirmankan Tuhan dalam Kitab Suci tentang segala kebaikan yang bisa diraih dari anak-anak ini. Sebab hidup tidak tentang mencari kebahagian sendiri tapi juga harus bisa membahagiakan orang lain. Karena dari setiap rezeki yang kita dapatkan, ada hak orang lain yang harus kita sisipkan,” terang Aroni.