Selasa 11 May 2021 12:05 WIB

Lonjakan Arus Balik Diprediksi H+2 Lebaran

Kemenhub mengimbau masyarakat untuk menunda kepulangan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pemudik sepeda motor terjebak kemacetan saat melintasi posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021) dini hari. Petugas gabungan memutar balikan ribuan pemudik yang melintasi pos penyekatan perbatasan Bekasi -Karawang, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Pemudik sepeda motor terjebak kemacetan saat melintasi posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021) dini hari. Petugas gabungan memutar balikan ribuan pemudik yang melintasi pos penyekatan perbatasan Bekasi -Karawang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan mengantisipasi terjadinya lonjakan pergerakan pada arus balik. Kemenhub memprediksi  akan terjadi lonjakan arus balik pada H+2 Idul Fitri 2021. 

"Ada hal yang kami usulkan untuk mengantisipasi potensi lonjakan pada arus balik," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (10/5).

Dia mengatakan, Kemenhub mengimbau masyarakat menunda kepulangan supaya tidak bertemu di satu tempat dan waktu tertentu. Kondisi tersebut menurutnya  dapat menimbulkan penumpukan.

Lalu selanjutnya, Kemenhub mengusulkan dilakukan testing yang intensif di berbagai tempat. Khususnya di wilayah yang konsentrasinya besar seperti Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo, Jogja, Semarang, Cirebon, dan Jakarta hingga dari Sumatra di Bakauheni.

"Kami mengusulkan kepada Menko Perekonomian dan Menkes untuk memberikan tes Covid-19 gratis bagi mereka yang melakukan perjalanan melalui darat. Sementara untuk perjalanan transportasi lain akan diberlakukan pengetatan syarat perjalanan seperti pada masa pra peniadaan mudik," jelas Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement