REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatra Barat Wahyu Purnama mengatakan pihaknya hanya menghabiskan RP 2,78 triliun uang baru pada momen lebaran Idul Fitri 1442 H ini. Jumlah itu menurut Wahyu jauh dari jumlah uang baru yang telah disiapkan. BI Sumbar sudah menganggarkan Rp 7,10 triliun.
"Yang diedarkan hanya Rp 2,78 triliun," kata Wahyu, Senin (10/5).
Wahyu menjelaskan semula mereka menyiapkan jumlah yang cukup besar karena optimistis perekonomian sudah membaik. Namun adanya larangan mudik oleh pemerintah membuat perekonomian kembali menurun.
"Harapannya pada tahun ini kan pertumbuhan ekonomi sudah mulai naik karena adanya aktivitas mudik. Namun mudik dilarang dan sejumlah sektor perekonomian juga dihambat pertumbuhannya," ujar Wahyu.
Karena adanya penurunan perekonomian ini, kembali memicu terjadinya deflasi di Sumbar. Di mana akan berdampak pada penurunan harga-harga barang dan jasa secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Sebelumnya diberitakan BI Sumbar menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 7,1 triliun. Uang tersebut diedarkan dengan komposisi Rp 6,5 triliun uang pecahan besar Dan Rp 600 miliar uang pecahan kecil.