REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi dr Widji Lestariono mengungkapkan, hingga saat ini ada 62 pasien terkonfirmasi positif, yang berasal dari klaster tarawih di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bagorejo, Banyuwangi. Ia menambahkan, dari 62 orang yang terpapar Covid-19 tersebut, enam di antaranya meninggal dunia.
Selain itu, ada juga empat pasien yang saat ini masih dirawat di tiga rumah sakit rujukan. "Sisanya isolasi mandiri di rumah masing-masing," kata Widji Lestariono saat dikonfirmasi.
Widji mengatakan, hingga saat ini pihaknya bersama Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi masih terus melakukan pelacakan atau tracing. Tujuannya untuk memisahkan mereka yang terpapar Covid-19, agar penularan tidak makin meluas.
"Sampai saat ini kami masih melakukan tracing," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, kemunculan klaster tarawih itu berawal saat pihaknya menemukan satu warga yang positif. Kemudian saat di-tracing rupanya dia kerap beribadah di masjid kawasan Dusun Yudomulyo. Masjid tersebut pun saat ini ditutup sementara.
"Setelah kami lakukan tracing kontak eratnya ada banyak yang positif. Enam orang meninggal dunia," kata Widji.