REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan fokus melakukan upaya antisipasi terhadap pemudik yang nantinya kembali ke wilayah Tangsel usai lebaran.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, cukup banyak warga Tangsel yang melakukan perjalanan mudik, baik mudik jarak jauh maupun mudik lokal ke luar Tangsel sehingga perlu melakukan upaya antisipatif yang lebih matang.
"Kita bukan daerah tujuan mudik, justru kita banyak masyarakat yang keluar. Makanya kami fokus pada bagaimana nanti ujar lebaran," kata Benyamin.
Dia menerangkan, pihaknya akan mengaktivasi satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 di tingkat terbawah, yakni di tingkat RT/RW. Selain itu juga bakal mengoptimalkan pelayanan puskesmas selama 24 jam dalam sehari.
"Sejak hari pertama setelah Lebaran untuk mengantisipasi apabila terjadi kasus-kasus bawaan dari luar daerah," ujar dia.
Terkait adanya cek point, Benyamin menyebut filterisasi warga tidak dilakukan secara intensif melalui pos pengecekan. Hal itu juga mengingat jumlah warga yang akan kembali ke Tangsel terbilang banyak sehingga upaya pengecekan dirasa kurang efektif.
"Kurang lebih 30 persen dari penduduk Tangsel yang keluar kota, itu banyak sebarannya, bukan hanya pada satu titik. Jadi bukan memperbanyak pos-pos cek point, tapi kami minta antisipasi dari posko di tingkat bawah," kata dia.
Selain upaya yang dilakukan Pemkot Tangsel, dia juga berharap sikap kooperatif warga yang melakukan mudik. Yakni dengan melakukan swab test atau tes usap terlebih dahulu sebelum kembali ke Tangsel.
"Saya sih berharap mereka diswab dulu deh sebelum pulang dari kampung halamannya untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa virus," ujar dia.