Sabtu 08 May 2021 07:45 WIB

Anis Matta: Poros Islam Hanya akan Melebarkan Polarisasi

Ada persoalan yang jauh lebih signifikan daripada sekadar ide poros Islam. 

Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta
Foto:

Cendekiawan Muslim Prof Azyumardi Azra, menambahkan, koalisi berbasis Islam atau Pancasila peluangnya untuk bisa menang di Pemilu itu tergantung kemampuan menangkap atau mengkapitalisasi masalah-masalah di masyarakat. "Banyak sekali masalah ekonomi, sosial, disrupsi tingkat lokal, nasional dan global. Jadi tidak bisa hanya bicara pada ideologi saja. Apakah Islam atau Pancasila," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas mengatakan, gambaran opini publik saat ini memang masih belum percaya dengan argumen yang diusung partai-partai berbasis massa Islam.Hal itu kata Sirojudin tidak serta merta memunculkan alternatif fundamental bagi struktur kepartaian di Indonesia. Tahun 1999, ada 4 partai berbasis massa Islam: PKB, PAN, PK, PPP.

"Partai-partai berbasis massa Islam memiliki problem cukup besar dengan konflik internal. Karena itu, kecenderungan suara Partai Islam dari 1999-2014 menurun. Prospeknya seperti apa kalau melihat tantangan seperti ini? Hegemoninya terlihat di sini," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat Politik Global Prof Imron Cotan menyampaikan, kalau Partai Politik beraspirasi Islam dan Kebangsaan tidak memanfaatkan krisis yang sedang berlangsung saat ini yaitu krisis kesehatan dan ekonomi baik regional dan global, serta tidak mampu mengusung pemimpin yang bisa memajukan umat Islam Indonesia, maka pembentukan poros Islam akan gagal.

"Kemudian, yang menguatkan tesis saya bahwa krisis itu akan melahirkan pemimpin alternatif, sudah ada bukti di Brazil. Sebenarnya Donald Trump muncul karena akibat ada krisis. Di Australia juga muncul pemimpin alternatif karena ada krisis," jelasnya.

 

Dia mengaku, hingga kini, belum melihat ada pemimpin alternatif yang bisa diusung berdasarkan aspirasi dari pandangan Keislaman."Kita juga harus berhati-hati, apakah di Indonesia akan muncul pemimpin dari faksi kanan ekstrem. Semoga saja tidak. Seperti yang disampaikan Ketum Anis Matta, jika Poros Islam dibentuk ada potensi pemecah belahan bangsa yang semakin mendalam," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement