REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebijakan peniadaan mudik pada lebaran tahun ini membuat pemerintah menyiapkan solusi agar umat islam di Indonesia tetap bisa menjalankan tradisi silaturahmi setelah menjalankan ibadah puasa, di hari Raya Idul Fitri nanti. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menyiapkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan bandwidth yang cukup, agar perayaan Lebaran di ruang digital berjalan dengan lancar.
“Kami menyiapkan bandwidth yang cukup agar masyarakat bisa berkomunikasi secara virtual. Walaupun tidak bisa bertemu secara fisik, tapi bisa memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan kegembiraan Lebaran,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam rilisnya, Jumat (7/5).
Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Gunawan menambahkan, silaturahmi virtual menjadi sebuah tradisi baru sekaligus solusi bagi masyarakat di tengah kebijakan peniadaan mudik. Berbagai platform digital, kata Gunawan bisa digunakan oleh masyarakat untuk bertatap muka secara virtual dengan keluarga di kampung halaman.
“Apalagi kan kita selama ini sudah terbiasa menggunakan platform yang menyediakan layanan tatap muka secara virtual selama pandemi ini. Nah silaturahmi virtual ini menjadi solusi bagi kita semua yang belum bisa mudik tahun ini, untuk menjalankan tradisi bermaaf-maafan dan melepas rindu dengan keluarga di lebaran tahun ini,” ujar Gunawan.
Silaturahmi virtual, lanjut Gunawan, menjadi solusi karena merupakan salah satu bagian dari menjaga protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 dapat terkendali.
“Kita tentu ingin menyambut Idul Fitri dengan saling bersilaturahmi dengan orang terdekat, namun tetap menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Silaturahmi virtual menjadi salah satu bagian dari kebiasaan baru di tengah pandemi, menjadi sebuah alternatif tanpa harus mengurangi kegembiraan menyambut hari lebaran,” kata Gunawan.