REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani tak ambil pusing dengan turunnya eletabolitas partainya berdasarkan hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi, dan Sosial (LP3ES). Menurutnya, hasil tersebut adalah masukan bagi Partai Gerindra untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Oh nggak apa-apa, itu kan biasa di survei kan terus-menerus mengalami situasi naik-turun seperti itu. Bahkan jadi itu sesuatu yang biasa," ujar Muzani di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/5).
Muzani mengatakan, ia ingin mengetahui alasan penyebab turunnya elektabilitas Partai Gerindra berdasarkan hasil survei LP3ES agar jajaran pengurus partai dapat mempelajari dan meningkatkan elektabilitasnya. "Kami menganggapnya sebagai sebuah hal yang harus jadi perhatian kami di partai. Supaya partai mengalami perbaikan-perbaikan gerakan," ujar Muzani.
Di samping itu, ia mengatakna, mayoritas Partai Gerindra mengusulkan agar Prabowo Subianto kembali maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Meski hingga saat ini, belum ada keputusan dari partai ataupun Prabowo terkait hal tersebut.
"Bila beliau sudah memberikan kepastian kepada kami tentang hal itu, secara internal kami pasti akan segera mengambil keputusan politik bahwa capres yang diajukan oleh Partai Gerindra di 2024 adalah Prabowo Subianto," ujar Muzani.
Sebelumnya, LP3ES menyampaikan hasil survei terkait kontestasi partai politik menuju pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hasilnya cukup mengejutkan, Partai Demokrat melonjak ke peringkat dua dan di atas Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 11,3 persen.
Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi (LP3ES) menyampaikan hasil survei terkait kontestasi partai politik menuju pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hasilnya cukup mengejutkan, Partai Demokrat melonjak ke peringkat dua dengan elektabilitas sebesar 11,3 persen.
Tepat di atas Demokrat, ada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 24,0 persen. Sedangkan Partai Gerindra berada di peringkat ketiga dengan 9,0 persen dan Partai Golkar berada di bawahnya dengan 7,4 persen.
Di bawah PKS, ada Partai Nasdem dengan 2,8 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2,4 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 2,2 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,0 persen. Sementara itu, elektabilitas partai-partai di luar parlemen seperti Partai Berkarya dan Partai Solidaritas mendapatkan 0,3 persen.
Sedangkan, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Perindo, dan Partai Hanura sebesar 0,2 persen. Sementara itu, ada 30,4 responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.