REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jawa Barat mendudukan investor lokal sebagai bagian penting pertumbuhan investasi. Kinerja investor lokal yang agresif melakukan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Jawa Barat pada triwulan I 2021.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara, kontribusi PDMN (penanaman modal dalam negeri) pada total realisasi investasi ke Jawa Barat sepanjang Oktober-Desember 2020 hingga triwulan I 2021 sangat signifikan. “PDMN kita juara satu, pertama kali setelah biasanya PMA lebih dominan,” ujar Noneng kepada wartawan, Rabu (5/4).
Menurut Noneng, dari total investasi selama triwulan I 2021 yang mencapai Rp 219,7 triliun dengan PMA Rp 111,7 triliun lalu PMDN Rp 108,0 triliun. Pihaknya, mencatat realisasi investasi untuk PMDN di Jawa Barat pada kuartal IV 2020, yang ditanamkan oleh para investor sebesar Rp 16 triliun meningkat Rp 2,37 triliun dibanding periode yang sama pada 2019 lalu sebesar Rp 13,6 triliun.
Meski tinggi, kata dia, jumlah tenaga kerja sebesar 9.269 orang turun 2.018 orang dari periode yang sama tahun 2019 sebesar 11.287 orang. “Untuk jumlah proyek sebesar 3.648 proyek LKPM atau naik 1.932 proyek LKPM dari 1.716 proyek pada periode yang sama tahun 2019,” katanya.
Noneng mengatakan, kinerja investor lokal menanamkan modal tercatat paling banyak di Kota Bandung sebesar Rp 6.901.616.500.000 atau 43,11 persen. Sementara sektor yang paling besar jumlah investasi PMDN di Jawa Barat, ditanamkan pada sektor tersier, bidangu saha konstruksi Rp. 7.217.668.600.000 atau 45,09 persen.
Sementara lokasi yang paling besar penyerapan tenaga kerja PMDN di Jawa Barat, kata dia, ditanamkan di Kabupaten Karawang sejumlah 1.437 Orang atau 15,50 perse . Sektor yang paling besar penyerapan tenaga kerja PMDN di Jawa Barat, ditanamkan pada sektor tersier, bidang usaha Listrik, gas dan air lain sejumlah 1.888 orang atau 20,37 persen.
“Untuk lokasi yang paling besar jumlah proyek PMDN di Jawa Barat, ditanamkan di Kabupaten Bekasi sebanyak 774 buah proyek atau 21,22 persen,” katanya.
Noneng mengapresiasi kinerja investor lokal yang menanamkan modal di Jawa Barat. Menurutnya, kinerja cemerlang ini diharapkan bisa kembali bergerak naik sepanjang 2021 ini mengingat tahun ini memasuki masa pemulihan ekonomi di mana semua sektor ekonomi tengah bergerak kembali.