Rabu 05 May 2021 00:07 WIB

Covid-19 Selesai 2022, Epidemiolog: Terlalu Optimistis

Padahal, pandemi di Indonesia belum terkendali dan semakin sulit dikendalikan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
dr Pandu Riono
Foto: Tangkapan layar TVOne.
dr Pandu Riono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan, Indonesia bisa sepenuhnya lepas dari pandemi Covid-19 pada 2022 mendatang. Namun, epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menilai, keinginan pemangku kepentingan terlalu optimistis. Pasalnya, pemerintah belum sepenuhnya mengendalikan pandemi Covid-19.

"Target Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa terlalu optimistis," kata Pandu saat dihubungi Republika, Selasa (4/5).

Pandu khawatir, MenteribPPN/Bappenas dibohongi oleh stafnya. Menurutnya, pandemi di Indonesia belum terkendali dan semakin sulit dikendalikan. Karena itu, dia memperkirakan, pandemi ini masih lama. 

Dia tak bisa memastikan berapa lama karena pemerintah belum melakukan yang seharusnya. Menurut Pandu, pemerintah hanya memikirkan pemulihan ekonomi, bukan pengendalian pandemi.

"Pemerintah harusnya fokus prioritas pada pengendalian bidang kesehatan dulu, bukan ekonomi. Sebenarnya pemerintah sudah tahu, tetapi yang dipikirkan hanya pemulihan ekonomi," ujarnya.

Terkait lama pandemi Covid-19 bisa sama seperti flu Spanyol seabad lalu yang berlangsung 1918 hingga 1920 atau selama dua tahun, Pandu tak mau berandai-andai. Menurutnya, pandemi Covid-19 bisa berlangsung sangat lama karena pemerintah hanya memikirkan pemulihan ekonomi, bukan pengendalian pandemi.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan Indonesia bisa sepenuhnya lepas dari pandemi Covid-19 pada 2022 mendatang. "Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama Indonesia lepas dari tekanan pandemi dan tahun kunci bagi pemantapan pemulihan ekonomi," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa dalam Musrenbangnas 2021, Selasa (4/5). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement