Selasa 04 May 2021 18:49 WIB

WNI Terinfeksi Mutasi Covid-19 B1351 Meninggal Dunia

Varian virus ini memiliki tingkat penularan yang relatif lebih tinggi. 

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kini banyak varian baru Covid-19 yang muncul, termasuk B1351 asal Afrika Selatan. Satu Warga Negara Indonesia (WNI) terinfeksi mutasi virus ini, namun tidak dapat diselamatkan pada pertengahan Februari lalu.

"Pasien WNI ini telah meninggal dunia pada 16 Februari lalu," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Selasa (4/5). 

Dia mengatakan, WNI yang terinfeksi south african variant tersebut ditemukan berada di Bali. Spesimen WNI tersebut, kata dia, diambil pada 25 Januari 2021 namun tak bisa tertolong. Kini, pemerintah melakukan penyelidikan epidemilogi. Penyelidikan ini untuk bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini berkaitan dengan penularan mutasi B1351. Artinya untuk memastikan apakah terjadi transmisi lokal.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian Covid-19 B1351 merupakan mutasi virus yang sangat diperhatikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia PBb (WHO). Sebav, varian virus ini memiliki tingkat penularan yang relatif lebih tinggi. 

"Ini harus kita jaga mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi daripada yang lain," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement