REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Indonesia DIY mengimbau masyarakat tidak melakukan penukaran uang di jasa penukaran uang yang tidak terdaftar di BI BIY. Namun, masyarakat diminta menukar uang di perbankan yang sudah bekerja sama dengan BI DIY.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI DIY, Miyono mengatakan, hal ini guna menghindari kemungkinan adanya penukaran uang palsu. BI DIY sendiri memang tidak menyediakan layanan penukaran uang secara langsung untuk kebutuhan ramadhan dan lebaran, namun pihaknya bekerja sama dengan perbankan.
"Masyarakat saya imbau tukar uanglah ke bank yang sudah tersedia, baik uang pecahan besar maupun pecahan kecil. Itu terkait keasliannya, jangan-jangan (di jasa penukaran uang) itu uang palsu. Untuk menghindari itu saya mohon masyarakat bertukar uanglah ke perbankan," kata Miyono di Gedung Heritage BI DIY, Yogyakarta, Selasa (4/5).
Miyono menuturkan, ada 49 loket di berbagai perbankan yang menyediakan layanan penukaran uang untuk kebutuhan ramadhan dan lebaran. Pihaknya juga sudah menyiapkan uang kartal sebesar Rp 5,2 triliun untuk kebutuhan ramadhan dan lebaran.
Jumlah tersebut terdiri dari Rp 4,7 triliun dalam bentuk uang pecahan besar dan Rp 466 miliar dalam bentuk pecahan kecil. Seluruh uang ini, katanya, sudah dikirim ke perbankan untuk dapat ditukarkan oleh masyarakat.
"Kita sudah siapkan uang kartal cukup banyak di DIY, masyarakat tidak usah khawatir. BI memang tidak ada (layanan) penukaran langsung, maka kita kerja sama dengan perbankan. Uangnya sudah kita kirim ke perbankan, dan yang sudah tersedia di perbankan sudah cukup besar," ujarnya.