Selasa 04 May 2021 13:26 WIB

Jokowi Ingin Indonesia tak Hanya Jadi Pengguna Teknologi

Jokowi ingin Indonesia menjadi bagian dari produsen teknologi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo.
Foto: AP/Indonesian Presidential Palace
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat cepat. Iptek ini dibutuhkan untuk menghadapi kompetisi dunia sehingga mampu bergerak cepat, tepat, dan juga efisien.

Namun demikian, Indonesia juga harus mampu menjadi bagian dari produsen teknologi sehingga memperoleh manfaat yang maksimal. “Dan dalam perkembangan teknologi yang sangat cepat, apalagi akan dimulainya konektivitas digital 5G, hati-hati kita jangan hanya menjadi pengguna. Kita jangan hanya menjadi smart digital users,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan musyawarah perencanaan pembangunan nasional tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/5).

Baca Juga

Jokowi menekankan, Indonesia harus mampu mencetak smart digital specialist, teknolog yang andal dan mampu bersaing, bekompetisi, serta harus mengembangkan smart digital preneur. Hal itu menjadi modal untuk mengembangkan kewirausahaan dan lapangan kerja di dalam negeri.

“Hampir semua perusahaan sekarang ini adalah perusahaan teknologi. Karena dari situlah value added diciptakan, sangat tergantung pada kecanggihan inovasi dan teknologinya,” tambah dia.

Ia mencontohkan, di sektor keuangan saat ini telah banyak bermunculan perusahaan fintech yang mengandalkan teknologi serta inovasi. Begitu juga di sektor kesehatan yang telah mengembangkan healthtech baik untuk pemeriksaan dan konsultasi jarak jauh hingga pemanfaatan artificial intelligence untuk diagnosis, pelaksanaan pengobatan, dll.

Sedangkan di bidang pendidikan, penggunaan edutech semakin dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Karena itu, layanan pendidikan berbasis daring pun telah mulai bermunculan sehingga akses pembelajaran bisa didapatkan dari berbagai sumber. “Ruang guru dan sekolah lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi merdeka belajar dari anak didiknya,” tambah Jokowi.

Oleh sebab itu, Presiden menekankan agar pemerintah mampu mengikuti perkembangan iptek. Pemerintah harus responsif terhadap disrupsi yang membuat dunia berubah sangat cepat dan harus responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement