Kerap kali manusia lupa dalam menjaga hubungannya dengan alam. Unsur yang didahulukan adalah kenikmatan semata.
Ngatawi mengkisahkan sebuah cerita, saat Rasulullah berperang bersama para sahabat. Rasulullah SAW memberikan petunjuk dan etika dalam berperang, termasuk diantaranya tidak boleh sampai merusak alam sekitar.
“Bahkan ketika dalam keadaan perang ada 3 hal yang tidak boleh dirusak. Yaitu perempuan, anak-anak, dan pepohonan. Nabi juga meriwayatkan jika besok terjadi kiamat dan hari ini kamu mempunyai benih, maka tanamlah, agar alam bisa selamat,” ulasnya.
Itulah sebabnya, lanjut Ngatawi Al-Zastrow, manusia tidak boleh mengeksploitasi alam secara berlebihan. Petuah Nabi untuk senantiasa menjaga alam kemudian dilanjutkan oleh para sahabat, tabiin, hingga sampai pada para Walisongo di Nusantara.
Salah satu wali yang mengajarkan untuk menjaga alam adalah Sunan Muria, yang merupakan penggagas salah satu varietas padi gunung yaitu padi gogo.
Kata Ngatawi, Sunan Muria mengajarkan masyarakat untuk bercocok tanam. Sebab di samping untuk menunjang keberlangsungan hidup, sekaligus menjadi sebuah upaya dalam merawat alam.