REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta seluruh pimpinan daerah di Pulau Sumatra agar segera melakukan evaluasi penanganan dan pengendalian kasus Covid-19. Ia mengingatkan, agar upaya pengetatan segera dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus yang semakin besar di berbagai wilayah di Sumatra.
Satgas mencatat, kenaikan kasus aktif dan kematian telah terjadi di hampir seluruh provinsi di Pulau Sumatra. Sedangkan kasus kesembuhan tercatat semakin menurun.
“Oleh karenanya, khususnya kepada seluruh pejabat di Pulau Sumatera, untuk betul-betul evaluasi secepat mungkin, jangan sampai terlambat,” kata Doni saat konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/5).
Doni khawatir, jika langkah-langkah pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19 di Sumatra terlambat dilakukan maka akan menyebabkan terjadinya kenaikan kasus secara eksponensial.
“Kasus eksponensial ini akan tidak terkontrol seperti yang pernah terjadi di Jakarta pada bulan September dan Oktober tahun lalu setelah adanya pengendoran terhadap sejumlah kegiatan liburan maka rumah sakit, wisma atlet mengalami kepenuhan sehingga terjadi antrean ambulans yang cukup panjang,” jelas dia.
Menurutnya, peningkatan kasus aktif di Pulau Sumatera ini disebabkan karena banyaknya masyarakat yang kembali mudik bahkan sebelum bulan Ramadhan. Ia meminta agar pemda dan masyarakat belajar dari pengalaman penanganan Covid-19 sebelumnya sehingga lonjakan kasus tak kembali terjadi.
Peningkatan kasus aktif dan juga kematian harus menjadi alarm bagi seluruh pimpinan daerah baik gubernur, bupati, dan juga wali kota dan dibantu oleh seluruh unsur masyarakat di tiap-tiap daerah untuk mengetatkan aktivitas dan mobilitas masyarakat.