REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan kebijakan pembatasan jumlah pengunjung yang mulai diterapkan hari ini, Ahad (2/5) hari ini. Sebab, baru kali ini mereka merasakan penjualan naik drastis sejak pandemi Covid-19 melanda.
Faisal, pedagang pakaian di Blok B Pasar Tanah Abang, mengaku omzetnya turun 30 persen pada Ahad jika dibandingkan Sabtu (1/5). Namun, Faisal enggan menyebutkan besaran omzetnya.
"Penurunan omzet lumayan lah karena ada pembatasan. Pengunjung tidak seramai kemarin," kata Faisal kepada Republika, Ahad.
Nurul Lailatus Saputri, pedagang pakaian di Skybridge Tanah Abang, juga mengalami penurunan omzet. Omzetnya pada Ahad kemarin Rp 1,5 juta, sedangkan pada Sabtu omzetnya mencapai 2,7 juta.
Menurut Nurul, pengunjung mulai berkurang drastis ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau Skybridge sekitar pukul 15.00 WIB. "Ini kelihatan sudah diatur banget supaya nggak ramai. Biasanya jam segini masih ramai," kata dia kepada Republika, Ahad sore.
Nurul mengeluhkan pembatasan pengunjung yang diterapkan pemerintah. Sebab, saat jelang hari raya Idul Fitri seperti sekarang adalah momen 'panen' bagi para pedagang. Terlebih, saat jelang Idul Fitri tahun lalu Pasar Tanah Abang ditutup alias di-lockdown.
"Sejak awal corona, baru kali ini ramai lagi. Mulai dari akhir pekan lalu sama akhir pekan sekarang," kata dia.
Di sisi lain, Nurul menyadari pentingnya upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mencegah kerumunan. Kendati demikian, ia berharap pemerintah tetap memperhatikan nasib pedagang.
"Boleh dikurangi pengunjungnya tapi jangan sampai bikin pasar sepi juga. Kita kan butuh makan walau berharap Covid-19 juga segera hilang," ujarnya.
Sebelumnya, petugas gabungan dari Satpol PP, Polri, dan TNI melakukan operasi pembatasan pengunjung di Pasar Tanah Abang pada Ahad (2/5) siang. Sebanyak 5.000 personel gabungan dikerahkan untuk memastikan tak ada lagi pengunjung yang berdesak-desakan saat berbelanja. Semua itu dilakukan guna mencegah penularan Covid-19.
Langkah itu diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta usai viralnya video yang memperlihatkan pengunjung Pasar Tanah Abang berdesak-desakan. Video itu direkam pada Sabtu (1/5).