REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Perhubungan menyatakan, pihaknya akan menyiapkan kapal bersubsidi untuk mengantarkan pekerja migran Indonesia (PMI). Khusunya, untuk PMI baru tiba dari Malaysia dan Singapura dan menjalani karantina di Batam, untuk kembali ke daerah asalnya.
"Yang secara umum ingin menggunakan kapal laut dan belum berkemampuan melakukan pergerakan, kami menugaskan kapal yang bersubsidi akan ada di Batam," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau Pelabuhan Internasional Batam Centre, di Kota Batam Kepulauan Riau, Sabtu (1/5).
Pihaknya baru akan mengumumkan nama kapal dan kapasitasnya pada Ahad (2/5). Sedangkan untuk PMI yang hendak kembali ke daerah asalnya usai menjalani karantina di Batam menggunakan pesawat, dia mengatakan, dipersilahkan untuk mengecek jadwal penerbangan.
"Kemenhub sepakat menyediakan konektivitas bagi mereka yang memiliki kemampuan dimungkinkan menggunakan pesawat dengan tujuan terjadwal dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan," kata dia.
Kunjungannya ke Pelabuhan Batam Centre untuk memantau suasana kepulangan PMI yang pulang ke Tanah Air. Menteri menyatakan, ke depannya pekerjaan pemulangan PMI akan semakin berat, karena jumlahnya terus bertambah.
Di tempat yang sama, Ketua Satgas Pemulangan PMI Kepri yang juga Danrem 033/ WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu mengatakan, rencananya Kemenhub akan menugaskan Kapal Pelni untuk membantu pemulangan PMI. "Dalam waktu beberapa hari akan disiapkan Kapal Pelni, yang hari pelaksanaannya akan ditentukan. Kami hanya menyiapkan kapan pulang, ke mana tujuannya," kata dia.
Pihaknya mencatat saat ini masih terdapat sekitar 700 orang PMI yang menjalani karantina di Batam, sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19."Kalau PMI, yang terdata ada 69 orang yang positif Covid-19," kata dia.