REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Traveloka akhirnya buka suara ihwal beredarnya data pribadi Traveloka milik eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman. Sebelumnya, salah satu akun anonim di twitter membagikan data hotel milik Munarman yang dipesan lewat aplikasi Traveloka medio Februari 2018 sampai Desember 2019.
"Sebagai perusahaan teknologi, kerahasiaan data konsumen merupakan prioritas utama kami, di mana kami menerapkan sistem keamanan yang ketat dan berlapis untuk memastikan keamanan data pribadi konsumen," kata Reza Amirul Juniarshah, Head of Corporate Communications, Traveloka, kepada Republika.co.id, Sabtu (1/5).
Terkait kasus bocornya data tersebut, lanjut Reza, pihaknya berkomitmen penuh untuk melindungi data pribadi konsumen terefleksi dari penerapan pengaturan keamanan yang ketat.
"Termasuk prosedur fisik, teknis, maupun organisasi, untuk mencegah akses, pengumpulan, penggunaan, pengungkapan, penyalinan, modifikasi, pembuangan, atau risiko serupa lainnya yang berkaitan dengan data konsumen," terangnya.
Selanjutnya, di saat yang bersamaan, dia juga menganjurkan seluruh konsumen untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan tidak memberikan informasi ini kepada pihak lain yang tidak dapat dipercaya.
"Kami juga menganjurkan seluruh konsumen untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan tidak memberikan informasi ini kepada pihak lain yang tidak dapat dipercaya," ucapnya.