Sabtu 01 May 2021 17:31 WIB

Tokoh Masyarakat: Orang Papua Sudah Merdeka

Diperlukan jaminan keamanan dari aparat TNI dan Polri agar warga bebas rasa takut.

Massa yang tergabung dalam kelompok mahasiswa Papua menggelar aksi. (Ilustrasi)
Foto: Anadolu Agency
Massa yang tergabung dalam kelompok mahasiswa Papua menggelar aksi. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Tokoh masyarakat Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Usai Alom, menegaskan, orang Papua sudah merdeka. Hal itu, sebagaimana juga saudara-saudaranya dari berbagai wilayah Indonesia.

"Indonesia sudah merdeka selama 75 tahun, jadi tidak usah lagi bicara mau merdeka-merdeka. Mari kita bangun daerah Papua supaya lebih maju, lebih aman, sehingga semua orang bisa bebas mencari nafkah ekonomi, anak-anak bisa sekolah," kata Usai Alom, Sabtu (1/5).

Dia mengakui, bahwa agar warga masyarakat Kabupaten Puncak bisa melakukan aktivitas dengan bebas tanpa rasa takut, maka diperlukan jaminan keamanan dari aparat TNI dan Polri. Tanpa ada aparat TNI dan Polri, katanya, oknum-oknum tertentu bisa seenaknya menenteng senjata api untuk menakut-nakuti warga, melakukan teror bahkan tindak kekerasan kepada warga.

"Kami tidak mau itu terjadi lagi. Ini negara sudah merdeka. Pemerintah datang untuk membangun supaya masyarakat bisa sejahtera," ujarnya.

Daerah Ilaga dan Kabupaten Puncak pada umumnya, demikian Usai Alom, merupakan daerah keramat dimana tidak boleh siapa pun melakukan perbuatan semena-mena kepada orang lain maupun alam di sekitarnya. 

"Dari dulu sampai sekarang nenek moyang kami menganggap daerah Ilaga ini sebagai daerah keramat. Misionaris dari Amerika sudah membawa Injil ke daerah ini. Siapa pun yang tinggal dan datang bertugas di Ilaga, jangan main-main, tapi harus melihat semua orang sebagai saudara," ujarnya.

Usai Alom berharap, generasi muda Ilaga dan Kabupaten Puncak pada umumnya harus giat bersekolah, untuk meraih masa depan yang lebih menjanjikan. Terbentuknya Kabupaten Puncak yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya sejak 2008, katanya, menjadi jembatan emas bagi seluruh rakyat di wilayah itu untuk bisa maju dan berkembang.

Sejak Jumat (30/4) hingga Senin (3/5), warga Kabupaten Puncak menggelar ritual adat 'bakar batu' sebagai wujud proses perdamaian antara dua kelompok yang sempat bertikai pada 12 tahun silam yaitu kelompok Elvis Tabuni dan kelompok Simon Alom yang bermula dari sengketa Pilkada.

"Secara administrasi pemerintahan persoalan itu sudah selesai. Tapi secara adat harus ada proses perdamaian melalui acara adat bakar batu. Ada 20 kelompok yang terlibat dalam acara ini," ucapnya.

Menurut Usai Alom, secara umum situasi keamanan di wilayah Ilaga dan Kabupaten Puncak pada umumnya kini sudah semakin kondusif. "Pemerintah daerah, aparat keamanan dan pihak gereja selalu ada untuk melindungi kami masyarakat. Tidak benar ada pengungsian masyarakat dari Ilaga," ujar Usai Alom.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement