REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bakal memassifkan sosailisasi terkait larangan mudik kepada masyarakat, sebagaimana yang diinstruksikan pemerintah pusat. Sosialisasi dirasanya penting agar masyarakat di perantauan, yang semula berencana melakukan mudik, bisa menahan diri dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19.
"Jadi dari pembelajaran tahun-tahun kemarin setiap liburan panjang itu (Covid-19) naik terus. Bahkan sampai dengan 93 persen. Jadi harapan Pak Presiden bagaimana pemerintah daerah ini terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga mengurungkan niatnya (mudik)" kata Eri di Surabaya, Kamis (29/4).
Eri juga mengajak masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia mengajak masyarakat berkaca pada kasus Covid-19 yang terjadi di India. Dimana akibat turunnya disiplin protokol kesehatan, hal itu berdampak pada meningkatnya kasus aktif Covid-19.
Eri menegaskan, dia tak ingin libur Idul Firti berimbas pada meningkatnya kasus Covid-19 di Surabaya. "Karena itu harapan kita, kita akan maksimalkan (sosialisasi). Dengan Forkopimda sudah kita bicarakan untuk melakukan sosialisasi kembali ke seluruh masyarakat," ujarnya.
Eri mengaku bakal melakukan sosialisasi melalui Satgas-Satgas yang ada di kelurahan dan kecamatan. Bahkan, camat dan lurah di 31 kecamatan Surabaya akan turun langsung ke masyarakat untuk memasifkan sosialisasi tersebut. "Ini akan kita lakukan secara berlapis," kata dia.
Eri berharap, masyarakat Surabaya bisa mengerti dan sadar bahwa yang bisa menjaga Kota Pahlawan dari penyebaran Covid-19 adalah warga itu sendiri. Ia pun optimistis, dengan adanya kebersamaan dan kesadaran bersama, peningkatan terhadap penularan Covid-19 saat libur panjang dapat dihindari.
Baca juga : Lebaran, KRL Solo-Yogyakarta Tetap Beroperasi