REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembeli mulai datang ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, setelah sebelumnya sempat ditutup sejak pandemi pada tahun lalu. "Sudah ramai meskipun tidak seramai Lebaran 2019," kata salah seorang pedagang busana muslim, Saipul, yang ditemui di tengah kesibukannya menata barang dagangan, Selasa (27/4).
Saipul mengaku dagangannya yang biasanya hanya laku puluhan kini bisa mencapai dua lusin atau 24 item baju. Berdasarkan pantauan Antara, mayoritas pembeli mencari barang-barang seperti busana muslim dan parsel.
Saipul memperkirakan puncak keramaian di Pasar Tanah Abang akan terjadi pada awal Mei 2021, setelah pegawai menerima gaji dan tunjangan hari raya (THR). "Biasanya ramai saat akhir pekan dan libur, mulai ramainya pasar dari jam 10.00 hingga jam 14.00 WIB," ujarnya.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan pedagang kaki lima yang banyak berjualan di depan Pasar Tanah Abang.Salah seorang pedagang, Uda mengakui kondisinya masih jauh dari ramai, mengingat biasanya pada saat-saat sekarang ini kondisinya sudah penuh pembeli."Biasanya di pinggir jalan udah penuh tidak muat, orang lewat sampai macet, sekarang sudah jauh berkurang," ujar Saipul.Saipul berharap nantinya pembeli di Pasar Tanah Abang terus meningkat hingga Lebaran nanti.Pantauan ANTARA, di Pasar Tanah Abang meskipun kondisi pasar mulai ramai, namun protokol kesehatan tetap diterapkan dengan ketat."Setiap pintu masuk ditempatkan penjaga yang bertugas melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun," kata Rahman salah seorang petugas pengamanan.Tak hanya itu di setiap sudut pasar terlihat petugas Satpol PP Jakarta Pusat yang siap untuk menindak pengunjung maupun pedagang yang tidak mematuhi protokol kesehatan.