REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menilai pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 butuh sinergitas segala sektor bukan hanya pelaku usaha. Menurut Arsjad, pemulihan ekonomi tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, seluruh sektor harus bersinergi bersama-sama baik pelaku, pemerintah, serta sektor lain. Karena itu, Kadin perlu mengambil peran untuk menjalin kemitraan yang baik antara pelaku usaha dengan pemerintah mulai dari tingkat pusat hingga kabupaten atau kota.
Menurut Arsjad, sinergitas itu untuk menentukan sektor usaha mana yang perlu dimaksimalkan, dan perku diingat potensi masing-masing daerah berbeda. Termasuk bisa bersinergi dengan pemerintah. Juga, perlu memiliki sikap inklusif, kolaboratif.
Inklusif artinya menjadikan Kadin harus bisa merangkul setiap pelaku usaha dengan beragam skala dan jenis industri. Kadin, harus tumbuh secara inklusif. Kolaboratif menjadikan Kadin sebagai tempat bekerja sama untuk membantu sektor kesehatan dan perekonomian Indonesia.
Ketua umum Kadin Maluku, Muhammad Armyn Syarif Latuconsina menilai, majunya Arsjad Rasjid sebagai calon Ketum Kadin Indonesia secara langsung memberikan harapan baru, terhadap Kadin yang ada di seluruh provinsi. Visi untuk berkolaborasi, bersinergi, tidak inklusif, menjadi penting di tengah tantangan ekonomi berat.
"Jika beliau menjadi ketum Kadin Indonesia menjadi harapan. Kami yakin, Arsjad Rasjid mampu merubah semua itu hingga lebih jelas lagi," kata Muhammad Armyn Syarif Latuconsina ketika dihubungi media, Senin (26/4/2021).
Peluang Arsjad Rasjid menjadi ketua Kadin Indonesia di Munas sangat besar. Pasalnya, saat ini saja diketahui sudah ada delapan Provinsi termasuk Maluku, telah menyatakan sikap mendukung.
"Kadin Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Banten, DKI Jakarta, dan Maluku, telah menyatakan sikap mendukung Arsjad Rasjid. Satu Provinsi menyumbangkan tiga suara, jadi sekarang beliau telah memiliki 24 suara," kata dia.
Untuk itu, pihaknya mendukung dan siap memenangkan Arsjad Rasjid meraih kursi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026. "Kami memiliki tiga suara dan akan diberikan kepada Arsjad Rasjid pada Munas di Bali Juni 2021," ujar dia.
Pertimbangannya memilih Arsjad jelas, karena Maluku mempunyai kepentingan pembangunan Ambon new port, sebagai penunjang Lumbung Ikan Nasional (LIN). Apalagi, saat ini Arsjad menjabat Wakil ketua umum bidang pengembangan pengusaha nasional, sehingga paham betul mengenai sektor pengembangan di Kadin wilayah.
"Jadi sudah seharusnya kita mendukung beliaunya menjadi ketum Kadin Indonesia Periode 2021-2026, guna mendukung kemajuan Kadin di daerah ke depan," katanya.
Sementara, upaya Arsjad ini adalah langkah maju dalam proses pemilihan Ketua Kadin Indonesia. Arsjad, dinilai mampu untuk menyatukan persepsi, visi misi dalam membangun Kadin ke depan.
"Tujuan nanti salah satunya adalah bagaimana menyatukan visi kami semua untuk mendukung salah satukandidat," kata Ketua Kadin Sulsel Andi Irwan Darmawan Aras.
Andi berkata, pihaknya memang sejauh ini belum memberikan arah dukungan ke salah satu pihak. Namun, dengan kedatangan Arsjad ke wilayahnya, pihaknya akan memberikan sikap dukungan sebelum lebaran nanti.
"Untuk keputusan arah dukungan akan dilakukan rapat pleno dan dibicarakan secara demokratis. Insya Allah, akan memutuskan keputusan yang terbaik pada waktunya. Plenonya dalam waktu dekat sebelum lebaran," kata Andi.
Sebagai catatan, Arsjad yang maju sebagai calon ketua Kadin 2021-2026 Indonesia itu menganalogikan persoalan bangsa saat ini bagaikan perang, yakni perang ekonomi, kesehatan, dan perang melawan pandemi Covid-19. "Kita harus memenangkannya secara bersama-sama agar roda perekonomian tetap berjalan," ujar dia menjelaskan.
Sebagai calon ketua Kadin ia telah menyiapkan empat fokus kerja di tengah pandemi COVID-19. Pertama adalah bidang kesehatan dengan sasaran bisa mendorong pemulihan kesehatan serta indrusti kesehatan di Indonesia.
Kedua pemulihan ekonomi nasional dan daerah, dengan mengutamakan pemulihan di daerah terlebih dahulu. Ketiga mengembangkan kewirausahaan serta potensi pengusaha, salah satunya memaksimalkan peran digital. Kemudian memperbaiki internal Kadin agar menjadi organisasi yang lebih inklusif dan kolaboratif sehingga menjangkau banyak kalangan termasuk pengusaha mikro, kecil, dan menengah.