REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BARAT -- Jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang meninggal dunia bertambah satu sehingga total menjadi 15 orang."Hari ini ada tambahan satu kasus meninggal dunia, berinisial tuan Wg (54), asal Desa Kacung, Kelapa. Jenazah telah dimakamkan secara protokol kesehatan di desa asal," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat M. Putra Kusuma di Mentok, Senin (26/4).
Putra menjelaskan, Wg, sebelum meninggal dunia menjalani perawatan di RSUD Sejiran Setason dan sudah dilakukan rapid test antigen dengan hasil positif pada 25 April 2021. Dengan adanya tambahan satu kasus meninggal dunia tersebut, selama berlangsung pandemi COVID-19 di Kabupaten Bangka Barat secara keseluruhan menjadi sebanyak 15 kasus, berasal dari Kecamatan Tempilang tiga orang dan masing-masing empat orang dari Kecamatan Mentok, Jebus dan Kelapa.
"Kami mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya saudara kita dan untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan," kata Putra.
Selain tambahan kasus meninggal dunia, pada hari yang sama juga ada tambahan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi sebanyak dua orang dari Kecamatan Simpangteritip sehingga secara keseluruhan jumlah pasien sembuh menjadi 598 orang."Dari total kasus selama pandemi, di Bangka Barat ditemukan 1.079 kasus dan saat ini masih ada 466 pasien yang wajib isolasi setelah ada tambahan kasus positif pada hari ini sebanyak 44 orang," katanya.
Sebanyak 44 kasus tambahan hari ini berasal dari Kecamatan Mentok 20 orang, Simpangteritip sembilan orang, Jebus 10 orang, Parittiga dua orang, dan dari Kelapa tiga orang. Kasus-kasus baru itu berasal dari pengembangan kontak erat kasus sebelumnya dan sudah melalui pemeriksaan antigen negatif dilanjutkan dengan pemeriksaan tes PCR dengan hasil positif.
"Ada juga beberapa yang saat diperiksa dengan tes antigen menunjukkan hasil positif atau pemeriksaan antigen kepada pelaku perjalanan dengan gejala," ujarnya.