REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pengawasan ke 49 sekolah di 21 kabupaten/kota di delapan provinsi di Indonesia. Pengawasan ini dilakukan untuk melihat kesiapan sekolah menyusun daftar periksa pembelajaran tatap muka.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan setidaknya pihaknya melihat empat bagian besar soal kesiapan pembelajaran tatap muka. Keempat hal tersebut yakni adalah kesiapan infrastruktur adaptasi kebiasaan baru, kesiapan protokol kesehatan, pemasangan petunjuk protokol kesehatan, dan adanya kerjasama antara sekolah dan fasilitas kesehatan.
"Hasil pengawasan tahun 2020 di 49 sekolah pada 21 kabupaten/kota menunjukkan bahwa mayoritas sekolah belum siap sebanyak 83,3 persen dan yang sudah siap hanya 16,7 persen. Namun, saat pengawasan tahun 2021, mayoritas sekolah sudah siap dengan nilai rata-rata 80-an berdasarkan daftar periksa PTM versi KPAI," kata Retno, Senin (26/4).
Di Jawa Tengah, KPAI melakukan pengawasan di Kabupaten Tegal, Kabupaten Magelang, Kota Semarang, Kota Solo, dan Kabupaten Wonosobo. KPAI menilai, persiapan pembelajaran tatap muka di Jawa Tengah sangat berhati-hati dan merupakan hal yang baik.
"Seluruh kabupaten/kota yang menggelar uji coba PTM dibatasi hanya lima per kabupaten/kota. Jumlah siswa yang diperkenankan mengikuti uji coba PTM juga hanya kurang lebih sekitar 20 persen saja. Sebelum perluas uji coba, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah akan melakukan evaluasi terlebih dulu," kata dia.
Selain itu, dinas pendidikan dan dinas kesehatannya bersinergi dalam mengawal ujicoba PTM. Dinas kesehatan juga melakukan pendampingan dengan pihak sekolah melalui Puskesmas terdekat, misalnya dalam memberikan petunjuk situasi darurat yang membutuhkan peran tenaga kesehatan dan arahan membuat ruang isolasi sementara di dekat pintu gerbang sekolah.
Kehati-hatian dengan meminimalkan resiko melalui mitigasi risiko juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ujicoba PTM terbatas di Provinsi DKI Jakarta juga hanya diikuti oleh 85 sekolah dari 11 ribu sekolah yang ada. Pemprov DKI juga membuka kanal pengaduan PTM terbatas untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.
"Pada Jumat (23/4) lalu digelar rapat evaluasi uji coba PTM terbatas di DKI Jakarta untuk melakukan perluasan jika memang tidak ditemukan kasus setelah dua minggu buka sekolah, maka Pemprov DKI Jakarta akan mempertimbangkan perluasan atau penambahan sekolah yang mengikuti uji coba PTM secara terbatas," kata dia lagi.
Inas Widyanuratikah