REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Himpunan Anak-anak Masjid (Hamas) Jogokariyan, Yogyakarta, menggalang dana untuk pembelian kapal selam pengganti KRI Nanggala-402. Dana tersebut diserahkan melalui Pangkalan TNI AL Yogyakarta, Senin (26/4).
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir mengatakan, penghimpunan dana oleh Hamas ini menginisiasi rakyat Indonesia untuk bersama-sama memperkuat armada laut. Jazir menyebut, armada yang kuat akan menjaga keutuhan NKRI.
"Laut Indonesia adalah masa depan Indonesia, sumber kekayaan Indonesia, sumber kehormatan Indonesia yang merupakan 2/3 dari wilayah nasional," kata Jazir saat menyerahkan dana infak di Pangkalan TNI AL Yogyakarta, Senin (26/4).
Dana pengganti kapal selam RI Nanggala-402 yang diserahkan mencapai sekitar Rp 6,58 juta. Selain itu, Jogokariyan juga menyerahkan dana simpati dan kehormatan bagi keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402.
"Kami jamaah Masjid Jogokariyan mewakili rakyat Indonesia hari ini menyampaikan dana simpati dan kehormatan bagi keluarga patriot-patriot bangsa yang mengemban tugas mempertahankan kedaulatan RI melalui KRI Nanggala-402," ujar Jazir.
Dana untuk keluarga awak kapal selam yang diserahkan tersebut mencapai Rp 15 juta. Komandan Pangkalan Laut (Danlanal) Yogyakarta, Kolonel Laut (KH/W) Damayanti mengatakan, dana yang sudah disampaikan akan dilaporkan kepada pimpinan atas.
Baca juga : Pendiri Saka Bahari yang Gugur di Bersama Nanggala
"Untuk dana ini dari yang adek-adek (Hamas Jogokariyan) akan kami laporkan pada pimpinan atas, dalam hal ini Komandan Lantamal untuk nanti akan diajukan ke atas," kata Damayanti.
Sementara itu, dana simpati dan kehormatan akan diserahkan langsung ke keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402. Salah satunya ke keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402 KLS Isy Gunadi Fajar Rahmanto yang ada di Kabupaten Bantul.
Seperti diketahui, 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dinyatakan telah gugur. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan status 53 awak saat jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (25/4) petang.
Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan torpedo.
Dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, status KRI Nanggala-402 telah menjadi sub sunk (tenggelam) setelah tim pencari melakukan pencarian selama 72 jam. Pada Sabtu kemarin adalah pencarian hari ketiga sejak KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4) dini hari di perairan sisi utara Pulau Bali.
Pada Sabtu pagi juga merupakan batas akhir life support (pendukung untuk hidup) berupa ketersediaan oksigen bagi kru KRI Nanggala, yakni 72 jam, jika listrik dalam kapal mati total (blackout).