Ahad 25 Apr 2021 05:34 WIB

Indonesia-Kamboja Tingkatkan Kerja Sama Antarnegara

Pemimpin negara bertukar pikiran mengenai upaya untuk tingkatkan kerjasama bilateral

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pertemuan Indonesia dan Kamboja
Foto: Setneg
Pertemuan Indonesia dan Kamboja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen usai pertemuan ASEAN Leaders' Meeting pada Sabtu (24/4). Pertemuan tersebut digelar di Multipurpose Room, Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, kedua pemimpin negara bertukar pikiran mengenai upaya untuk meningkatkan kerja sama bilateral. Sejumlah isu pun dibahas dalam pertemuan ini.

Pertama yakni mengenai kerja sama kesehatan. Jokowi menegaskan pentingnya dukungan vaksin multilateral demi kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara.

"Presiden juga mengajak Kamboja untuk memperkuat kerja sama di bidang farmasi, obat-obatan, dan peralatan kesehatan," ujar Retno.

Peluncuran joint venture Dynamic Argon, Co., Ltd. yang merupakan hasil kerjasama antara salah satu perusahaan farmasi di Indonesia dengan mitranya di Kamboja pada 2019 lalu merupakan awal baik bagi kerjasama kesehatan antara kedua negara. Karena itu, Presiden meminta dukungan PM Hun Sen untuk perluasan investasi BUMN dan swasta Indonesia di bidang farmasi dan peralatan kesehatan di Kamboja.

Kedua yakni penguatan kerja sama ekonomi guna mendorong pemulihan ekonomi. Presiden mendorong upaya peningkatan volume perdagangan kedua negara melalui jalur pengiriman langsung antara kedua negara. Kerjasama inipun telah dijajaki oleh Pelindo II.

Terkait investasi, lanjut Menlu, Jokowi juga meminta dukungan agar perusahaan BUMN dan swasta Indonesia dapat menjadi mitra pembangunan dan investasi utama di Kamboja antara lain untuk sistem perkeretaapian dan pemenuhan kebutuhan gerbong kereta, pembangunan pembangkit listrik apung, kebutuhan kapal tunda (tugboat), dan proyek infrastruktur di Kamboja oleh BUMN konstruksi Indonesia.

Selain itu, kedua pemimpin negara juga membahas kerjasama pertahanan. Menurut Jokowi, kerjasama di bidang ini masih perlu ditingkatkan. Beberapa di antaranya melalui perluasan kerjasama Army-to-Army talk serta mendorong peningkatan pendidikan dan latihan bersama personel militer kedua negara.

Presiden juga menyampaikan perlunya sinergi antara Indonesia, Kamboja, dan Thailand di mana pada 2022 mendatang tiga negara Asia Tenggara tersebut akan menjadi ketua di sejumlah organisasi. Indonesia menjadi Ketua G-20, Kamboja menjadi Ketua ASEAN, dan Thailand menjadi Ketua APEC.

"Presiden Republik Indonesia menyampaikan harapan agar terdapat koordinasi dan sinergi antara ketiga negara yang semuanya adalah negara anggota ASEAN baik dari segi waktu penyelenggaraan maupun substansinya," ujar Retno.

Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement