Kamis 22 Apr 2021 14:23 WIB

Dompet Dhuafa dan BNPT Bersatu Cegah Radikalisme

Terorisme bergerak secara underground, melalui yayasan pendidikan atau kemanusiaan

Berlangsungnya pertemuan Dompet Dhuafa dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada Senin (19/4), menjadi tanda kolaborasi kedua belah pihak. Pertemuan tersebut merupakan upaya menjaga Integritas Dompet Dhuafa terhadap para donatur atas amanah dan kepercayaannya selama ini.
Foto: istimewa
Berlangsungnya pertemuan Dompet Dhuafa dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada Senin (19/4), menjadi tanda kolaborasi kedua belah pihak. Pertemuan tersebut merupakan upaya menjaga Integritas Dompet Dhuafa terhadap para donatur atas amanah dan kepercayaannya selama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berlangsungnya pertemuan Dompet Dhuafa dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada Senin (19/4), menjadi tanda kolaborasi kedua belah pihak. Pertemuan tersebut merupakan upaya menjaga Integritas Dompet Dhuafa terhadap para donatur atas amanah dan kepercayaannya selama ini.

“Kami bersilahturami, merespon dinamika yang ada di luar. Nampak dekatnya isu hubungan antara dana-dana donasi dengan pembiayaan terkait terorisme. Maka, kehadiran ini menjadi pesan kenyamanan bagi rekan-rekan pengelola zakat resmi dan legal di Indonesia agar tidak khawatir dalam mengelola dinamika profesional mereka, dan harus dipastikan secara legal dan sesuai prosedur yang ada di Indonesia. Ini menjadi tanggung jawab moral kami, sebagai lembaga trend center,” ujar Bambang Suherman, selaku Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis dalam pertemuan tersebut.

Disampaikan oleh Direktur BNPT, bahwa terorisme ternyata sering kali bergerak secara underground.  Bergerak di bawah permukaan masyarakat. Secara diam-diam, mereka ternyata bergerak. Salah satunya melalui sumbangan-sumbangan yang mengatasnamakan yayasan, pendidikan juga seperti peduli kemanusiaan. 

Bahkan mereka juga kuat dalam mengorganisir kaderisasi penerus kepada masyarakat dan anak-anak mereka sendiri. Kemudian mereka membentuk sekolah-sekolah, menjadi guru atau pengajar yang lihai. Bahkan Pendidikan Anak Usia Dini adalah landasan pendidikan anak-anak dari dasar yang ternyata juga sudah mereka bangun untuk menanamkan pemikiran-pemikiran yang bisa jadi radikal. Ini sangat potensial terhadap masyarakat sekitar. Sehingga membuat masyarakat mudah terpapar pergerakan-pergerakan yang dianggap “nyeleneh” atau bisa menjadi bagian dari teroris itu sendiri.

“Setelah kami cek, mereka punya izin dan sk (surat keterangan) yang jelas. Tapi sayangnya tidak semua program dapat terpantau, ini sangat disayangkan,” jelas Brigjen Eddy Hartono, selaku Direktur Penegakkan Hukum BNPT, kepada tim Dompet Dhuafa. 

Dompet Dhuafa sangat teliti dan transparan terhadap program-program yang berjalan, baik secara laporan maupun rancangan kegiatan. Kemudian Brigjen Eddy Hartono, mengingatkan kembali, “Kalau bisa, saya juga berharap Dompet Dhuafa bisa assesment terlebih dahulu untuk meyakinkan segala pihak”.

BNPT juga melihat dan menghimbau kepada toko-toko, supermarket, warteg-warteg maupun market digital, itu jangan diperbolehkan pihak-pihak yang kurang jelas menitipkan kotak amal maupun donasi. Minimal ada surat RT/RW sebagai pendukung bahwa pihak terkait adalah valid dan aman. Bisa jadi dari situlah pendanaan para radikal tersebut mengalir untuk kegiatan mereka membangun tindakan yang kontradiktif.

Era Demokrasi seperti ini membuat BNPT dan para pemberdaya masyarakat jadi lebih ekstra dalam melakukan pemantauan. Karena setiap orang ingin bergerak dengan kepentingan masing-masing yang berawal dari belasungkawa, donasi anak yatim, membangun negri dan lain sebagainya. Dari situlah celah untuk terorisme dapat masuk dan berkamuflase dengan masyarakat. Sehingga mereka dapat melakukan kegiatan nya secara terselubung.

Sekali lagi BNPT menghimbau kepada seluruh masyarakat dan para donatur Dompet Dhuafa untuk tidak lagi khawatir dan jangan lagi takut terhadap tindakan terorisme yang pernah terjadi. Jika memang terasa ada pergerakan secara kelompok yang mungkin mencurigakan, silahkan adukan kepada pihak yang bertanggung jawab seperti kepala RT, RW ataupun Polisi.

Pihak BNTP berharap untuk bisa membuat yakin para masyarakat bila membayar zakat, wakaf, sedekah dan bantuan dapat dipercayakan langsung kepada lembaga-lembaga sosial atau kemanusiaan yang terverifikasi dan valid, salah satunya yakni Dompet Dhuafa.

“Diharapkan dengan membangun literasi tentang pencegahan terorisme ke lembaga-lembaga,  dapat menyakinkan dan menambah kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga seperti kami,” tambah Bambang Suherman.

“Dompet Dhuafa menjadi pelopor, dan secara tidak langsung menjadi agen BNPT dalam rangka mengikis pemahaman terorisme. Terima kasih atas kolaborasinya,” kata Brigjen Eddy Hartono.

Dompet Dhuafa juga mengambil sikap dari kejadian terorisme yang ada di Indonesia untuk tetap menjadi lembaga filantropi yang memiliki integritas, amanah dan transparan.

.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement