Kamis 22 Apr 2021 12:09 WIB

Dosen Universitas BSI Karawang Edukasi Pembelajaran Daring

Edukasi itu berupa pelatihan menggunakan aplikasi Trello.

Dosen Universitas BSI Karawang memberikan pelatihan menggunakan aplikasi Trello kepada staf pengajar Yayasan Rausdhah Syarifah Purwakarta.
Foto: Dok UBSI
Dosen Universitas BSI Karawang memberikan pelatihan menggunakan aplikasi Trello kepada staf pengajar Yayasan Rausdhah Syarifah Purwakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG – Pandemi Covid-19 membawa perubahan besar di sektor pendidikan, yakni pembelajaran yang sebelumnya diadakan secara langsung harus digelar secara daring guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Keputusan metode pembelajaran secara daring tersebut tentunya tidak lantas menjadikan Indonesia siap 100 persen.  Apalagi bagi  Yayasan Raudhah Syarifah Purwakarta. Yayasan ini masih sangat awam memahami pembelajaran daring. 

Dosen program studi (Prodi)  Sistem Informasi (SI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Karawang memahami hal tersebut dengan mengadakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Pelatihan Media Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Trello. Pelatihan tersebut dilaksanakan  secara daring melalui Zoom, pada Sabtu (17/4). 

Abdussomad sebagai ketua pelaksana mengungkapkan bahwa media pembelajaran daring yang masih diterapkan di Yayasan Raudhah Syarifah hanya menggunakan grup Whatsapp dan Google classroom.

“Penerapan media pembelajaran daring yang masih menggunakan  Whatsapp dan Google classroom perlu ditingkatkan  agar memudahkan para staf pengajar Yayasan Raudhah Syarifah dalam mengajar. Karena itu, kami memberikan pelatihan penggunaan aplikasi Trello sebagai media pembelajaran daring yang baru,” uajrnya dalam keterangan pers, Rabu (21/4).

Ia menjelaskan, Trello memiliki beberapa fitur yang mudah digunakan dan dapat memperlihatkan proses tugas, dari mulai siapa yang mengerjakannya hingga apa saja tugas yang diberikan. Sehingga, tidak perlu lagi mengalami kebingungan dalam memantau progress dari beberapa tugas. 

“Lewat Trello, kita bisa mengetahui perubahan apa yang terjadi dan bisa melihat siapa yang mengubah tugas tersebut. Selain itu, tidak perlu lagi tools/aplikasi tambahan untuk mengirim sebuah file dokumen atau menulis keterangan. Karena,  itu semua sudah terdapat dalam fitur yang disediakan oleh Trello,” imbuhnya. 

Wiwi Suherti, salah satu peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menanggapi bahwa kegiatan yang diberikan dalam bentuk pelatihan media pembelajaran menggunakan Trello,  sangat bermanfaat bagi staf pengajar Raudhah Syarifah Purwakarta. 

“Kegiatan ini  sangat bermanfaat bagi staf pengajar  Raudhah Syarifah Purwakarta.  Saat ini kami memang gagap teknologi karena tidak ada fasilitas seperti ini untuk mengajarkan anak-anak yayasan. Ke depannya semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dan bisa dilaksanakan secara offline agar lebih mudah dalam berinteraksi mengingat antusiasme  peserta asuh yang sangat tinggi,“   tutupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement