REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Jabatan Airin Rachmi Diany sebagai Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berakhir pada hari ini, Selasa (20/4). Airin telah menjabat sebagai pemimpin Tangsel selama 10 tahun.
Pantauan Republika.co.id, sejak sekira pukul 15.00 WIB, Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangsel ramai dipenuhi orang dari berbagai kalangan, meliputi aparatur sipil negara (ASN), organisasi masyarakat (ormas), hingga puluhan awak media. Mereka menunggu Airin menyampaikan sepatah dua patah kata perpisahan. Akhirnya pada pukul 17.30 WIB, Airin muncul dengan disambut keriuhan di teras Puspemkot Tangsel.
"10 tahun waktu yang tidak singkat. Saya baru sadar saat dilantik dengan Pak Benyamin Davnie 10 tahun yang lalu berusia 34 tahun," ujar Airin mengawali sambutannya di Puspemkot Tangsel, Selasa (20/4).
Dia mengakui pada awal menjabat, dirinya bukan dari kalangan birokrasi sehingga kurang menguasai persoalan pemerintahan kota. Namun, lambat laun seiring berjalannya waktu, dia terus belajar mengenai cara memimpin suatu kota.
"Allah kasih akal sehingga ilmu pemerintahan kota saya bedah, tentang tugas wali kota, bagaimana memimpin Tangsel yang baru saja dimekarkan," ungkapnya.
Airin turut mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Tangsel yang memberi kepercayaan kepadanya memimpin kota Tangsel yang dibangun sejak 2008 itu, setelah dilakukan pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Dia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para jajaran Pemkot Tangsel yang membantunya menjalankan kepemimpinan di Tangsel.
Dia turut menyampaikan permintaan maaf jika selama satu dekade memimpin Tangsel masih banyak kekurangan. "Terima kasih masyarakat Tangsel yang sudah menerima saya dan Pak Ben dengan segala kekurangannya. Inilah Airin yang hanya punya niat untuk membangun dan menata Tangsel," ujar Airin.