Selasa 20 Apr 2021 16:41 WIB

Siapa 'Ular-Ular' di Balik Prakarsa Liga Super Eropa?

UEFA murka atas prakarsa Liga Super Eropa oleh 12 klub elite Eropa.

Suporter sepak bola memasang spanduk protes di luar Stadion Old Trafford Manchester United, Manchester, Inggris, Senin, 19 April 2021, menentang pembentukan Liga Super Eropa.
Foto:

Bank investasi asal Amerika Serikat (AS), JP Morgan dilaporkan setuju untuk membiayai keberlangsungan ESL. JP Morgan bakal ikut membantu investasi awal sebesar 3,5 miliar euro dari total investasi sebesar 4 miliar euro. Nantinya JP Morgan akan memberikan penawaran kepada investor baru di kemudian hari untuk meletakan saham mereka.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa kami mendanai kesepakatan itu tetapi tidak memiliki komentar lebih lanjut saat ini," jelas juru bicara JP Morgan kepada Reuters dikutip Football Italia, Selasa (20/4).

Berdasarkan proposal 12 klub, klub-klub menjelaskan, ESL diproyeksikan memberikan pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih besar dan dukungan untuk sepak bola Eropa melalui komitmen jangka panjang. Besaran bayaran yang diterima tiap klub akan jauh lebih besar dari jatah yang mereka terima akibat partisipasi di Liga Champions.

"Pembayaran solidaritas ini akan jauh lebih tinggi daripada yang dihasilkan oleh kompetisi Eropa saat ini. Itu diharapkan melebihi 10 juta euro. Sebagai imbalan atas komitmen mereka, klub pendiri akan menerima sejumlah uang 3,5 miliar euro untuk mendukung rencana investasi infrastruktur mereka dan untuk mengimbangi dampak pandemi," demikian pernyataan bersama 12 klub.

Berdasarkan catatan salah satu laman yang mengupas ekonomi dan bisnis sepak bola, 12 klub pendiri Liga Super Eropa mengalami total kerugian mencapai 1,2 miliar poundsterling pada musim 2019/2020. Potensi untuk mendapatkan kucuran dana segar pun datang dari kemungkinan dibentuknya kompetisi baru, yang lebih menjanjikan secara finansial.

Sebelum munculnya ide ESL, sebenarnya sudah ada beberapa ide soal adanya kompetisi baru guna mendongkrak pemasukan klub. Salah satu yang sempat menyita perhatian, setidaknya di Liga Primer Inggris adalah adanya rencana Big Picture Project di kompetisi domestik Inggris.

Kendati begitu, dari berbagai ide tersebut, ide ESL, yang akhirnya mendapatkan dukungan secara masif dari berbagai klub-klub besar Eropa. Hingga akhirnya, JP Morgan, yang dikabarkan dekat dengan Joel Glazer (pemilik MU), dilaporkan siap menanggung semua biaya pada musim pembuka kompetisi ini.

Bahkan, tidak tanggung-tanggung, semua klub peserta akan mendapatkan dana awalan sekitar 400 juta euro. Angka itu jelas jauh lebih besar atau empat kali lipat dibandingkan pendapatan Bayern Muenchen meraih gelar Liga Champions musim lalu.

Selain investasi dari JP Morgan, kucuran dana dari hak siar juga diandalkan untuk bisa menambah pundi-pundi kekayaan dari klub-klub tersebut. DAZN, yang saat ini memegang lisensi Liga Italia, dikabarkan siap mengambil hak siar Liga Super Eropa tersebut.

Belum lagi dengan potensi pengiklan dari berbagai sektor. Kemungkinan tersajinya laga-laga big match di fase-fase awal kompetisi menjadi salah satu pesona buat para pengiklan dan investor untuk mau menanamkan modalnya di kompetisi ini.

"Dengan menghadirkan klub-klub terbaik di dunia untuk saling berhadapan satu sama lain dalam satu musim kompetisi, Liga Super Eropa akan membuka babak baru dalam sejarah sepak bola Eropa, memasukan kompetisi tingkat dunia, fasilitas, dan meningkatkan dukungan finansial terhadap semua pihak di struktur piramida sepak bola,'' tutur Joel Glazer.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement