Selasa 20 Apr 2021 16:00 WIB

Kemenperin Bantah Terjadi Kelangkaan Gula Rafinasi di Jatim

AGRI maupun Kemenperin tak mendapatkan informasi terjadinya kelangkaan gula rafinasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Gula rafinasi menumpuk di gudang distributor/pedagang. (Ilustrasi)
Foto: dok. APTRI Jabar
Gula rafinasi menumpuk di gudang distributor/pedagang. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Jenderal Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim membantah terjadinya kelangkaan Gula Kristal Rafinasi (GKR) di Jawa Timur. Dia menegaskan, kebutuhan industri makanan dan minuman akan gula rafinasi hingga saat ini terpenuhi. 

Bahkan, dia menjamin, ketersediaan pasokan gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman. "Pasokan GKR saat ini jelas aman, karena produsen berkomitmen menyalurkan GKR untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman termasuk di Jatim," kata Abdul Rochim kepada Republika, Selasa (20/4).

Abdul Rochim mengajak, pelaku industri makanan dan minuman, khususnya di Jatim, untuk melapor jika memang terjadi kelangkaan gula rafinasi. Utamanya, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, tepatnya idul fitri 2021. Ia berjanji akan segera menindaklanjuti jika ditemukan kelangkaan gula rafinasi di suatu daerah.

Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Bernardi Dharmawan menyatakan, pihaknya terus menjalin koordinasi dengan Kementerian Perindustrian terkait ketersediaan gula rafinasi. Sejauh ini, kata dia, baik AGRI maupun Kemenperin tidak mendapatkan informasi terkait terjadinya kelangkaan gula rafinasi. 

Tidak terkecuali di Jawa Timur, diakuinya pasokan gula rafinasi sangat aman. "Padahal kami pun sudah mengirimkan personil, ternyata di Jawa Timur tidak ada kelangkaan (gula rafinasi). Kami dengan Kemenperin juga terus berkoordinasi. Dari Kemenperin juga tidak mendapat informasi ini," ujar Bernardi.

Bernardi menjelaskan, gula rafinasi itu sangat berbeda dengan gula konsumsi, yang bisa langka di pasaran. Bernardi melanjutkan, gula rafinasi adalah gula kebutuhan industri yang setiap tahun selalu dihitung kebutuhannya, dan bahan bakunya diimpor sesuai dengan kebutuhan yang diumumkan.

"Jadi harusnya secara logika tidak akan langka. Karena kebutuhannya selalu dihitung dan disesuaikan. Gula kristal rafinasi ini memang khusus peruntukannya untuk industri. Baik industri besar maupun industri kecil," ujar Bernardi.

Bernardi menegaskan, AGRI sebagai produsen gula rafinasi sangat siap membantu industri ketika ada yang kesulitan mendapatkan pasokan gula rafinasi. Namun demikian, kata dia, penyaliran gula rafinasi harus sesuai regulasi yang ada. Karena gula rafinasi ini barang yang diawasi dan tidak bisa sembarangan dijual secara langsung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement