Senin 19 Apr 2021 16:12 WIB

PKB Tegaskan Solid di Bawah Cak Imin

PKB nilai bulan Ramadhan tak baik digunakan untuk sebar hoaks.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Ketua DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar
Foto: DPR
Ketua DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, membantah isu-isu miring terkait kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang dilontarkan oleh segelintir pihak. Seluruh kader partai saat ini disebutnya solid dan meminta oknum-oknum terkait tak menyebar hoaks saat Ramadhan ini.

"Ini bulan Ramadhan, momentum yang tepat untuk menoreh prestasi. Bukan menebar hoaks dan iri dengki," ujar Maman, lewat keterangannya kepada wartawan, Senin (19/4).

Baca Juga

PKB, kata Maman, seluruh kader partai tengah fokus melakukan konsolidasi di tingkat DPP, DPW, DPC, dan DPAC. Tujuannya untuk menghadirkan kesejahteraan lewat program-program yang disusun dan menyusun strategi pemenangan.

"Karena PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar berprestasi, wajar ada iri dengki," ujar Maman.

Ihwal adanya pelanggaran AD/ART dan lunturnya nilai yang diwariskan oleh pendiri PKB Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, justru ia menilai orang-orang tersebutlah yang tak mengikuti nilai-nilai tersebut. Nilai yang selalu mengutamakan tabayyun, bukan berteriak tanpa bukti.

"Orang-orang tersebut tidak mengerti the rule of the game di PKB dan tidak mengikuti ajaran Gus Dur untuk selalu tabayyun, klarifikasi," ujar Maman.

Cak Imin, sebagai salah satu cucu pendiri Nahdatul Ulama disebutnya berkomitmen untuk para santri dan pesantren. Komitmen demi meningkatkan kualitas santri dan pesantren di seluruh Indonesia.

"Santri yang lepas dari kemiskinan, berdaya dalam ekonomi, dan memiliki kemampuan menjadi agen perubahan sosial dalam usaha menegakkan nilai peradaban yang maju, damai, dan toleran," ujar Maman.

Sebelumnya, Zanuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid lewat juru bicaranya, Imron Rosyadi Hamid, menanggapi dinamika yang terjadi di internal PKB. Menurutnya, ada sesuatu tak sehat dalam pengembangan demokrasi di internal partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.

"PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi," ujar Imron lewat keterangan tertulisnya, Jumat (16/4).

Pihaknya meminta agar internal DPP PKB dan para sesepuh untuk mengingatkan Cak Imin, serta lingkaran elitenya. Agar kembali kepada sejarah awal berdirinya partai.

"Sejarah masa lalu Cak Imin dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB yang masih terus diingat warga NU," ujar Imron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement