Jumat 16 Apr 2021 14:49 WIB

Ditjen Diksi Luncurkan Lima Program Bidang Vokasi

Bantuan yang diberikan terbagi ke dalam lima program unggulan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Hiru Muhammad
Ditektur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto saat melakukan sosialisasi kebijakan dengan wartawan, di Gedung E Kemendikbud, Selasa (15/12).
Foto: Humas kemendikbud
Ditektur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto saat melakukan sosialisasi kebijakan dengan wartawan, di Gedung E Kemendikbud, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) mengeluarkan lima formula program unggulan di bidang vokasi. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, berharap agar lima program ini dapat menghasilkan mahasiswa vokasi yang kompeten.

"Tahun ini kami merancang, mengemas program kemahasiswaan vokasi, yang tujuannya agar mahasiswa vokasi bisa terasah kompetensinya sehingga benar-benar mampu bersaing secara global," kata Wikan, dalam keterangannya, Jumat (16/4).

Wikan mengatakan, bantuan-bantuan yang diberikan terbagi ke dalam lima program unggulan dengan fokus bidang yang berbeda namun memiliki irisan tujuan yang sama. Tujuan tersebut yakni sebagai upaya mendukung peningkatan potensi dan kompetensi mahasiswa vokasi agar dapat terserap di dunia industri, dunia usaha, serta dunia kerja.

Lima program unggulan tersebut antara lain program sertifikasi kompetensi dan profesi mahasiswa vokasi, program fasilitasi magang mahasiswa vokasi, program wirausaha mahasiswa vokasi (PWMV), program kreativitas mahasiswa vokasi (PKM), dan program pemberdayaan masyarakat desa (P2MD). "Kita mengemas program-program ini dalam payung be create leaders yang kreatif," kata Wikan.

Sejalan dengan itu, Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Beny Bandanadjaja, mengatakan lima program unggulan dalam bidang kemahasiswaan ini sebagai bentuk program konkret di luar kegiatan perkuliahan. "Secara kurikulum, masing-masing program ini tidak masuk ke dalam program seperti kuliah, masuknya ke dalam ekstrakurikuler. Dengan lima program ini akan mendorong meningkatkan softskill, kepemimpinan dan kreativitas," kata Beny.

Pada program ini sertifikasi kompetensi dan profesi mahasiswa vokasi, Direktorat Perguruan Tinggi Pendidikan Vokasi dan Profesi akan memfasilitasi sertifikasi kompetensi kepada 12.000 mahasiswa vokasi negeri dengan total anggaran Rp 11,2 miliar. Tujuan dari program ini  adalah lulusan perguruan tinggi vokasi memiliki kompetensi sesuai dengan program studi yang dibuktikan melalui sertifikat.

Selanjutnya adalah program magang mahasiswa vokasi. Program magang ini merupakan kegiatan pengenalan dan pengembangan bagi mahasiswa untuk menerapkan kemampuan yang dimiliki serta memahami suasana objektif pada dunia kerja dalam rangka penerapan link and match.  

Melalui program ini, sebanyak 800 mahasiswa vokasi akan diberikan bantuan dengan total anggaran Rp 989,3 juta sebagai fasilitasi magang dengan tujuan agar mahasiswa vokasi bisa menjadi lulusan yang siap bekerja sesuai dengan bidangnya.

Program selanjutnya yakni wirausaha untuk mahasiswa vokasi. Wikan mengatakan program kewirausahaan ini ditujukan untuk mendukung kebijakan merdeka belajar kampus merdeka yang mendorong pengembangan inovasi terapan.Melalui program ini, diharapkan tumbuhnya kreativitas mahasiswa vokasi dalam berwirausaha sehingga bisa membuka peluang kerja."Oleh karenanya, akan ada 900 mahasiswa vokasi baik negeri maupun swasta yang terbagi ke dalam 180 kelompok yang akan diberi bantuan modal wirausaha dengan total anggaran Rp15,9 milyar," ujar Wikan.

Wikan melanjutkan, program lainnya yakni kreativitas mahasiswa. Kemendikbud akan memfasilitasi 1.000 mahasiswa vokasi baik negeri maupun swasta untuk mengimplementasi ide-ide serta program kreatif yang diajukan oleh mahasiswa vokasi. Total anggaran yang dikeluarkan pada program ini sebanyak Rp 2,66 miliar.

Program terakhir yakni pemberdayaan masyarakat desa. Dengan total anggaran Rp2,408 milyar, program ini akan memfasilitasi 300 mahasiswa vokasi program diploma dan sarjana terapan yang terbagi menjadi 60 kelompok.

Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat turut serta membangun dan membina masyarakat desa. Akhirnya, diharapkan terbinanya masyarakat desa dalam meningkatkan kemampuan dan mengembangkan potensi daerah secara mandiri untuk meningkatkan perekonomian dan mengentaskan garis kemiskinan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement