REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan warga yang bermukim di sepanjang pesisir barat Sumatra Barat agar tetap mewaspadai potensi gempa dan tsunami. BNPB mengatakan ada potensi gempa ada di antara Mentawai dan Enggano.
"Jadi antara Mentawai dan Enggano ada potensi energi gempa yang belum lepas. Solusinya adalah mitigasi tidak boleh berhenti dan terus meningkatkan kesiapsiagaan," kata Kepala BNPB, Doni Monardo, Kamis (15/4), usai meninjau penanganan abrasi Pantai Padang.
Menurut dia karena gempa dan tsunami tidak bisa diketahui kapan waktunya masyarakat diimbau jangan panik. Masyarakat diminta tetap waspada dan terus mempersiapkan diri.
Walau pun masyarakat di pesisir barat Sumbar sudah terbiasa melakukan latihan mitigasi, ia mengingatkan tidak boleh berhenti. "Latihan kesiapsiagaan harus terus dilakukan," katanya.
Ia berharap warga Sumbar terutama yang bermukim di tempat yang rawan dan padat penduduk harus terus berlatih. Kemudian untuk mengantisipasi jika ada gempa pada malam hari ia menyarankan menggunakan peralatan tradisional seperti menempatkan kaleng di dekat tempat tidur sehingga ketika gempa bisa berbunyi.
Kalau tidak ada shelter di pinggir pantai maka bisa melakukan mitigasi ke bangunan tinggi atau pepohonan yang ada di sekitar. "Belajar dari gempa di Aceh banyak orang selamat karena memanjat dan berlindung di pohon," katanya.
Ia menyampaikan hal ini juga memberi pesan manusia harus bersahabat dengan alam, menjaga lingkungan karena pada saat terjadi bencana alam bisa menyelamatkan manusia. Doni menilai terkait kesiapsiagaan di Sumbar sudah cukup bagus tapi harus terus diingatkan.
"Selain itu harus ada standar operasional prosedur yang jelas di masyarakat apa yang harus dilakukan saat gempa dan tsunami yang dilakukan lewat latihan rutin," katanya.