REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan masyarakat bahwa cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan di musim pancaroba. Karena itu, diimbau untuk waspada dan berhati-hati.
"Dalam beberapa hari ke depan, masih perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode transisi," ujar Prakirawan BMKG Bandung, Muhammad Iid Mujtahid melalui keterangan yang diterima, Rabu (14/4).
Ia menuturkan, masyarakat diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang disebabkan hujan lebat disertai petir atau angin kencang dan angin puting beliung. Iid mengatakan, saat ini beberapa wilayah di Jawa Barat masuk dalam periode transisi/pancaroba.
Selain itu, beberapa hari yang lalu terdapat perubahan cuaca berupa siklon tropis Seroja dan Odette yang berdampak pada kondisi angin kencang dan pada tinggi gelombang. Sedangkan angin kencang menyebabkan kondisi cuaca beberapa hari yang lalu sedikit berkurang.
"Setelah pengaruh dari siklon tersebut sudah melemah dan punah, potensi hujan kembali terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang bahkan lebat kadang disertai petir, kilat dan angin kencang atau angin puting beliung," katanya.
Iid mengungkapkan, karakteristik cuaca selama periode transisi atau pancaroba ditandai dengan gejala cuaca ekstrem berupa hujan lebat, hujan es atau hujan di sertai angin kencang atau angin puting beliung. Selain itu, berdasarkan parameter kelembapan yang cenderung basah sehingga potensi untuk pembentukan awan-awan hujan di sekitar wilayah Jawa Barat.
"Untuk prakiraan angin umumnya variabel berubah-ubah arah sehingga potensi hujan yang terjadi bisa disertai petir dan kilat," katanya.