REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Bupati Bandung, Dedi Taufik terus melakukan konsolidasi internal agar proses transisi di Pemerintah Kabupaten Bandung bisa berjalan cepat. Dedi pun, masih bisa menjalankan tugasnya sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat.
Sehari setelah dilantik, proses konsolidasi dilakukan bersama Sekretaris Daerah (Sekda) dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. “Konsolidasi ini bagian dari perintah Gubernur agar proses transisi pemerintah bisa berjalan cepat kepada bupati dan wakil bupati terpilih,” ujar Dedi kepada wartawan, Ahad (11/4).
Selain itu, Dedi melakukan pengecekan lalu lintas untuk jalur mudik di bulan ramadan nanti. Hasilnya, asumsi kendaraan yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung, khususnya ke wilayah selatan, melalui gerbang tol Soreang bisa mencapai 20 ribu kendaraan per hari.
“Kami segera merancang manajemen rekayasa lalu lintas dengan Dishub Kabupaten Bandung. Hasil kajian itu, saat long week end, perhari 20 ribu kendaraan,” katanya.
Dedi pun memastikan tugasnya sebagai kepala dinas pariwisata atau bagian dari Satgas Covid-19 tetap bisa berjalan. Sejauh ini, dia sudah memantau protokol kesehatan di sejumlah hotel dan destinasi wisata wilayah Ciwidey.
Sejumlah titik potensial, kata dia, akan dikunjungi. Salah satunya adalah sektor agro tourism yang berjalan di sebuah pesantren bernama Al-Itifaq.
Konsep itu merupakan percontohan karena bisa mengumpulkan komoditas sayuran dan buah dari lima desa di Kecamatan Rancabali dan menjadi bagian 60 persen penyuplai kebutuhan di wilayah metropolitas Bandung.
Baca juga : Pengamat: Upaya Patenkan Demokrat Bisa Jadi Amunisi Kubu KLB
“Selanjutnya, pengawasan akan berjalan di wilayah utara Kabupaten Bandung. Ya intinya, fokus tugas tidak terganggu, semua harus dijalankan. Tugas sebagai Kepala Dinas Pariwisata bisa tetap berjalan, karena ada kegiatan yang beririsan,” katanya.