REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menghentikan sementara distribusi vaksin Covid-19 ke empat daerah. Penghentian sementara karena rendahnya serapan vaksin di empat wilayah tersebut, sehingga berdampak pada lambatnya vaksinasi di Sumsel.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri mengatakan empat daerah yang tidak mendapatkan jatah vaksin tahap dua termin ke tiga yang dikirim ke Sumsel pada Rabu (7/4), masing-masing yakni Kota Palembang, Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang dan Musi Rawas Utara. "Jika mereka masih lambat menyerap vaksin, maka ke depantetap tidak mendapat jatah lagi," ujarnya di Palembang, Sabtu (10/4).
Menurutnya, cadangan vaksin COVID-19 yang sudah didistribusikan di empat daerah itu sebelumnya belum terserap lebih dari 50 persen sehingga cadangan di masing-masing gudang masih banyak, akibatnya masa penghabisan vaksin butuh dua pekan lebih. Pada distribusi vaksin per 5 April 2021, Kota Palembang masih membutuhkan waktu 30 hari untuk menghabiskan 156.790 dosis stok Vaksin Covid-19, sedangkan Kabupaten Musi Rawas butuh 46 hari karena stok tersisa masih 5.596 dosis.
Sementara Kabupaten Musi Rawas Utara membutuhkan 25 hari untuk menghabiskan 2.539 dosis dan Kabupaten Empat Lawang butuh 20 hari lagi untuk menghabiskan 1.615 dosis Vaksin Covid-19. Salah satu penyebab rendahnya serapan vaksin yakni lambanyapenyuntikan ke kalangan lansia dan pelayanan publik sehingga laju vaksinasi harian masih kecil, katanya.
"Secara detailnya kami kurang tahu permasalahan rendahnya serapan vaksinasi di daerah itu, tapi kami minta supaya segera dikonsumsi secepatnya dan sebanyak-banyakya," jelasnya.
Meski serapan rendah, Yusri memastikan Vaksin Covid-19 yang belum disuntikkan itu masih dalam kondisi aman karena masa kedaluwarsanya hingga Agustus 2021. Sumsel sendiri telah menerima 716.330 dosis yang terdiri dari 100.200 dosis untuk SDM kesehatan, 182.700 dosis untuk lansia dan petugas publik tahap I, 345.400 dosis untuk lansia dan petugas publik tahap II serta 88.030 dosis lansia dan petugas publik tahap III.
Sementara hingga 9 April 2021, cakupan vaksinasi untuk SDM Kesehatan telah mencapai 90,68 persen (dosis I) dan 82,17 persen (dosis II), sedangkan untuk pelayanan publik mencapai 37,65 (dosis I) dan 14,35 persen (dosis II). Serta untuk lansia mencapai 4,47 persen (dosis I) dan 1,87 persen (dosis II).