Sabtu 10 Apr 2021 10:26 WIB

TNI AU dan AP II Siap Buka Bandara Jenderal Besar Soedirman

HUT ke-75,TNI AU, perkuat konektivitas udara Indonesia, dukung penanganan Covid-19

Tepat hari 9 April 2021, bangsa Indonesia memperingati Hari TNI AU ke-75 yang mengambil tema ‘Dilandasi Jiwa Ksatria, Loyal, Militan dan Profesional, TNI AU Siap Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional’.
Foto: istimewa
Tepat hari 9 April 2021, bangsa Indonesia memperingati Hari TNI AU ke-75 yang mengambil tema ‘Dilandasi Jiwa Ksatria, Loyal, Militan dan Profesional, TNI AU Siap Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional’.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tepat hari 9 April 2021, bangsa Indonesia memperingati Hari TNI AU ke-75 yang mengambil tema ‘Dilandasi Jiwa Ksatria, Loyal, Militan dan Profesional, TNI AU Siap Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional’.

“PT Angkasa Pura II mengucapkan Dirgahayu TNI AU, terima kasih telah menjaga kedaulatan NKRI, menjaga konektivitas udara, serta mendukung percepatan penanganan Covid-19,” ujar President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. 

Muhammad Awaluddin menuturkan TNI AU juga sangat berperan penting  menjaga konektivitas udara Indonesia, salah satunya dengan membuka bandara militer untuk penerbangan sipil (enclave sipil). 

Adapun bandara enclave sipil di lingkungan AP II adalah Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), HAS Hanandjoeddin (Belitung) dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).

“TNI AU berperan penting menjaga konektivitas udara Indonesia. Melalui kolaborasi antara TNI AU, AP II dan stakeholder lainnya, bandara enclave sipil mengoperasikan penerbangan militer dan sipil berdampingan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan TNI AU,” jelas Muhammad Awaluddin. 

Muhammad Awaluddin menambahkan pengoperasian bandara enclave sipil turut mendukung pertumbuhan sektor penerbangan nasional. 

“Maskapai dapat mengembangkan bisnis dengan membuka rute penerbangan di bandara enclave sipil yang dikelola AP II, dan hal ini berarti semakin memperkuat konektivitas udara di Indonesia. Kolaborasi TNI AU dan AP II di bandara enclave sipil ini juga turut mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Muhammad Awaluddin. 

TNI AU juga sangat berperan meningkatkan  kapasitas personel AP II sehingga dapat lebih profesional dalam pengelolaan bandara.

Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma TNI Nandang Sukarna menuturkan bandara enclave sipil yang dioperasikan bersama oleh TNI dan AP II bertujuan melayani masyarakat.

“Bandara Halim Perdanakusuma dibuka kembali untuk penerbangan sipil sejak 2014 guna mendukung Bandara Soekarno-Hatta dan mengakomodir pertumbuhan penerbangan sipil, sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap terjaga. Masyarakat dapat terlayani dengan baik, dan penerbangan militer di Bandara Halim Perdanakusuma pun tidak terganggu. Ini adalah salah satu perwujudan kerja sama yang baik antara TNI dengan mitra seperti AP II dalam memperkuat konektivitas udara di Indonesia,” ujar Marsma TNI Nandang Sukarna. 

Bandara Jenderal Besar Soedirman

Saat ini AP II dan TNI AU juga berkolaborasi membuka Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah.  Muhammad Awaluddin menuturkan bandara tersebut dibuka pada akhir April 2021 untuk penerbangan sipil. Pembangunan fasilitas sisi udara seperti runway, taxiway dan apron tuntas 100 persen. Proving flight sudah dilakukan  Kementerian Perhubungan dan Citilink. 

Persiapan terus dimatangkan mencakup empat aspek yakni manajemen dan organisasi, fasilitas, verifikasi dan prosedur.   “Kelancaran persiapan ini berkat dukungan penuh dari Kepala Staf Angkutan Udara [KSAU], Asisten Operasi KSAU [Asops KSAU], Panglima Komando Operasi Angkutan Udara 2 [Pangkoops 2], dan Danlanud Jenderal Besar Soedirman, beserta seluruh jajaran TNI AU. Kami berterima kasih kepada TNI AU atas dukungan yang diberikan,” ujar Muhammad Awaluddin. 

Pembukaan Bandara Jenderal Besar Soedirman dapat turut mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi. 

Runway di bandara ini berdimensi 1.600 meter x 30 meter, apron seluas 69 x 103 meter dan taxiway lebar 15 meter. Pada tahap awal, bandara ini akan melayani penerbangan pesawat ATR 72-600 dan sejenis. 

Keberadaan bandara ini mendukung konektivitas udara di Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, serta Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan.

Percepatan penanganan Covid-19

TNI AU juga sangat berperan dalam penanganan Covid-19 melalui Satgas Udara Penanganan Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta yang dipimpin oleh Ketua Satgas Udara Penanganan Covid-19 Kolonel Pas M.A Silaban (TNI AU). 

Seluruh stakeholder berkoordinasi di dalam Satgas Udara Penanganan Covid-19 agar penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik, mulai dari prosedur keberangkatan, kedatangan dan transit. 

“Kami berterima kasih kepada TNI AU yang telah turut menangani pandemi sehingga Bandara Soekarno-Hatta bisa beroperasi 24 jam setiap hari menjaga konektivitas Indonesia dan menjadi bandara utama menyambut kepulangan WNI dalam penerbangan repatriasi di tengah pandemi ini,” ujar Muhammad Awaluddin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement