Sabtu 10 Apr 2021 06:52 WIB

Setahun Covid-19, Sukabumi Perkuat Kolaborasi Semua Pihak

Tepat 1 April 2021 di hari jadi Kota Sukabumi ke-107 ditemukan kasus pertama Covid-19

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memprioritaskan jurnalis untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memprioritaskan jurnalis untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi ditemukan pertama kali pada 1 April 2020 sehingga sudah setahun. Dalam rentang waktu itu semua pihak berkolaborasi dalam penanganan baik aparatur pemerintah, tokoh agama, dan tokoh pendidikan.

'' Ke depan kolaborasi penanganan Covid-19 akan terus ditingkatkan,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dan silaturahmi Kapolres Sukabumi Kota dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Hotel Bountie, Jumat (9/4). Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut Ramadhan 1422 H dan problem solving di dunia pendidikan pasca setahun Covid-19.

Hadir dalam momen tersebut Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni, para tokoh agama Kota/Kabupaten Sukabumi dan tokoh pendidikan. '' Kami bersyukur Kapolres dan jajaran menggelar silaturahmi sebelum Ramadhan dan ingin melaksanakan kilas balik perjalanan Covid yang sudah satu tahun,'' ujar Fahmi.

Di mana tepat 1 April 2021 di hari jadi Kota Sukabumi ke-107, tepat satu tahun ditemukan kasus pertama Covid-19 di Kota Sukabumi. Fahmi mengatakan, berbagai dinamika telah dilalui karena bukan berdampak kesehatan saja melainkan ke keagamaan yakni sempat tidak secara maksimal dan pendidikan anak-anak masih secara daring .

Pandemi juga tidak bisa dipungkiri berdampak sosial kemasyarakatan seperti angka kriminalitas akibat ekonomi tidak bergerak. Sehingga penanganan pandemi Covid bukan tugas aparatur semata tapi jadi tugas bersama.

'' Gerakan atau program yang dilakukan dalam pandemi ini mendapatkan dukungan dari para alim ulama termasuk jelang Ramadhan,'' ungkap Fahmi. Dalam edaran Kementerian Agama ada juklak juknis kegiatan selama Ramadhan.

Intinya pemerintah tidak melarang kegiatan keagamaan akan tetapi masih diharapkan penerapan protokol kesehatan dengan pembatasan kegiatan ceramah Ramadhan durasinya dikurangi dan jumlah peserta dibatasi. Harapannya tahun ini kembali pulih dan pemulihan ekonomi sebaiik-baiknya.

'' Terimakasih kepada ulama yang membantu pemda dan polres dalam penanganan pandemi,'' kata wali kota. Hal serupa juga disampaikan kepada kepala sekolah yang melaksanakan pendidikan secara daring. Insya Allah akan bersinergi dalam penanganan agar Kota Sukabumi mampu lebih bawal pulih dibanding dari daerah lain.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni mengatakan, kegiatan ini digagas polres untuk menjalin silaturahmi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. '' Selain itu untuk memperkuat penanganan pandemi Covid-19 yang membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak,'' kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement