REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mewaspadai pergerakan harga lima komoditas utama menjelang dan selama Ramadhan tahun ini. Lima komoditas itu, telur ayam, ayam potong, daging sapi, cabai rawit, dan bawang merah.
Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto mengatakan lima komoditas tersebut tetap terus diwaspadai menjelang puasa dan menjelang Idul Fitri mendatang. Hal tersebut dikarenakan terjadi kecenderungan peningkatan permintaan dari masyarakat memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri harga bergerak naik.
“Semua pihak melakukan langkah kongkret menjelang Ramadhan dan Idul Fitri terkait dengan keterjangkauan harga komoditas tersebut,” kata Fahrizal Darminto dalam Rapat Koordinasi Persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 1422H yang digelar secara virtual dari Dinas Kominfotik Lampung, Jumat (9/4).
Rakor bertujuan untuk mengantisipasi gejolak harga di pasaran setiap menjelang Ramadhan atau Idul Fitri. Selain itu, melakukan pemantauan harga di lapangan untuk membangun ekspektasi positif dari masyarakat dalam mengantisipasi gejolak harga pangan.
Menurut Fahrizal, Pemprov Lampung akan menggelar lagi pasar murah di berbagai daerah di Lampung. Pasar murah ini menjadi rutin setiap tahun untuk mengantisipasi timbulnya gejolak harga komoditas menjelang Ramadhan dan Idul Fitri di pasar.
Ia mengatakan, gelaran pasar murah di berbagai daerah dalam kondisi pandemi Covid-19 tentu dengan prasyarat protokol kesehatan. Diantaranya mengatur jam akse ke pasar murah, agar tidak terjadi penumpukkan masyarakat, pembatasan jam buka pasar murah, dan mengatur kunjungan masyarakat ke pasar murah.
Untuk mengatasi gejolak harga lima komiditas utama tersebut, Pemprov Lampung dan jajarannya akan melakukan pemantauan di berbagai pasar tradisional, dan melakukan perbandingan harga komoditas dengan daerah lain, sehingga mendapatkan harga yang tidak terlalu jauh dengan harga normalnya. Selain itu, jajaran Pemprov Lampung berkoordinasi dengan Pemkot dan Pemkab juga produsen untuk menjamin pasokan komoditas pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. “Ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok tersebut akan mentralisir harga barang di pasar,” ujar Fahrizal yang juga mantan kepala Bappeda Lampung.
Berdasarkan pemantauan harga komoditas pangan kebutuhan dapur rumah tangga di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Jumat (9/4), kenaikan harga sudah terjadi untuk komoditas cabai rawit, cabai merah, bawang merah dan bawang putih. Selain itu, kenaikan harga telur dan daging sapi.
Namun, kenaikan harga tersebut masih terbilang belum signifikan bagi masyarakat. Misalnya, daging sapi biasanya Rp 120 ribu menjadi Rp 125 ribu per kg, cabai rawit dari Rp 60 ribu menjadi Rp 67 ribu per kg. Telur ayam dari RP 22 ribu menjadi Rp 23.500 per kg. Bawang merah Rp 30 ribu, bawang putih Rp 35 ribu per kg.
Menurut Lekmin, pedagang sayur mayur di Pasar Tamin, kenaikan sudah terjadi beberapa bahan pokok terutama cabai dan bawang, juga telur ayam. “Tapi kenaikan belum tinggi, masih terjangkau,” ujarnya.
Ia mengatakan, stok bahan pokok saat ini masih tersedia cukup, sedangkan kenaikan harga hanya dipicu terjadi peningkatan permintaan masyarakat untuk mempersiapkan masuk bulan puasa.