REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah akan merelokasi warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, NTT. Daerah relokasi rumah warga pun akan segera ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.
"Saya tadi sama, seperti yang di Lembata, lokasi yang ada sekarang ini akan kita geser, kita pindahkan, direlokasi, yang nanti akan segera ditetapkan oleh Bupati dan Gubernur," kata Jokowi usai peninjauan lokasi bencana di NTT, Jumat (8/3).
Ia mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR juga siap untuk membangun rumah-rumah warga di lokasi baru nanti."Tapi yang jelas, Kementerian PUPR siap untuk membangun rumahnya. Secepat-cepatnya," tambahnya.
Di lokasi bencana ini, Presiden meninjau lokasi dan tempat pengungsian yang berada di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng. Di Kabupaten Flores Timur ini, tercatat sebanyak 71 orang meninggal dunia dan lima orang lainnya masih dalam pencarian.
Selain meninjau Pulau Adonara, Presiden juga mengunjungi Kabupaten Lembata, NTT. Saat meninjau lokasi bencana ini, Presiden juga menyampaikan akan merelokasi rumah warga terdampak bencana.
"Daerah yang terdampak ini nanti, tadi saya sudah berbicara dengan Gubernur NTT dan juga dengan Bupati Lembata, nanti dengan persetujuan masyarakat lokasi ini akan dipindahkan, akan direlokasi," ujar Jokowi.
Menurutnya, rencana relokasi pemukiman warga ini akan dilakukan secepatnya. Pemerintah juga akan segera membangun rumah-rumah warga terdampak.
Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon.