Selasa 06 Apr 2021 23:42 WIB

Kapolda NTT: Tangkap Spekulan Harga Bahan Bangunan!

Warga mengeluh harga bahan bangunan naik pascabenca alam di sana.

Foto udara proses pencarian korban banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). Banjir bandang yang menerjang Adonara pada Minggu (4/4) kemarin telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan ratusan warga lainnya terpaksa mengungsi.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Foto udara proses pencarian korban banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). Banjir bandang yang menerjang Adonara pada Minggu (4/4) kemarin telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan ratusan warga lainnya terpaksa mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORES -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Lotharai memerintahkan anggotanya menangkap dan menindak tegas para spekulan yang memainkan harga bahan bangunan pascabencana angin kencang menghantam Kota Kupang. "Saya sudah perintahkan personel untuk menyisir semua toko bangunan di Kota Kupang. Jika ada pemilik toko yang menjual bahan bangunan dengan harga tidak wajar saya perintahkan ditangkap," katanya kepada wartawan di Larantuka, Flores Timur, Selasa (6/4).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan adanya laporan dari warga yang menyatakan bahwa harga seng untuk atap rumah yang semula hanya Rp50 ribu per lembar kini sudah naik menjadi Rp70 sampai Rp75 ribu per lembar.

Menurut jenderal bintang dua itu hal ini tentu tidak wajar. Penjualnya sengaja menaikkan harga tersebut dengan memanfaatkan kesempatan di tengah bencana.

Ia juga sudah memerintah kepada Dikrimsus Polda NTT untuk memantau kenaikan harga bahan bangunan yang meresahkan warga di Kota Kupang khususnya, NTT umumnya. Ia juga mengimbau kepada para pemilik toko bangunan jika memang bahan bangunannya habis, toko dibuka seperti biasa dan jangan menutupnya karena dikhawatirkan akan menimbulkan penjarahan.

Orang nomor satu di Polda NTT itu juga mengimbau kepada PLN wilayah NTT untuk segera mempercepat pemulihan jaringan listrik di lokasi-lokasi vital di Kota Kupang sehingga aktivitas orang bisa kembali normal.v"Sekarang kan kulkas mati, air tidak nyala inikan orang repot. Tidak perlu nyala di seluruh Kota Kupang, tetapi cukup di beberapa lokasi saja," ucap dia berharap.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement