REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan duka mendalam atas bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat, hingga Selasa (6/4) pagi, jumlah korban meninggal sudah mencapai 86 jiwa di NTT dan NTB.
Sementara, lebih dari delapan ribu warga mengungsi akibat banjir bandang. “Musibah ini adalah bencana besar. Meskipun melanda saudara kita di NTT dan NTB, tetapi penderitaannya juga bisa kita rasakan di seluruh negeri,” tutur Airlangga dalam keterangan, Selasa (6/4).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini berharap, pemerintah daerah terus memutakhirkan data warga terdampak bencana banjir yang disebabkan siklon tropis Seroja di NTT dan NTB. Airlangga mengimbau masyarakat di seluruh wilayah Indonesia bisa bergandengan tangan dengan pemerintah membantu percepatan pemulihan pascabencana di NTT dan NTB.
Sebab, selain tengah menghadapi bencana banjir bandang, warga di sejumlah kabupaten di dua provinsi itu juga masih terhimpit dampak pandemi Covid-19. “Semangat gotong-royong sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi yang serba tidak menyenangkan seperti ini, agar penderitaan lekas berakhir. Saling menolong, tunjukkan empati, agar kondisi saudara kita di NTT dan NTB lekas pulih,” ujarnya.
Secara khusus, Airlangga menginstruksikan seluruh kader Golkar ikut mengambil peran percepatan pemulihan kondisi di sana. Mereka yang jadi pejabat publik bisa mengambil peran sesuai tugas dan kewenangannya, begitu juga kader-kader yang duduk di kursi legislatif. Kader Golkar di NTT dan NTB diimbau menjadi garda terdepan membantu pemerintah memulihkan kondisi di wilayahnya.
Airlangga mengaku, bagi Golkar, NTT dan NTB bukan hanya lumbung suara, tetapi saudara seperjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera. Ada sekitar 365.266 pemilih Golkar di wilayah NTT dan 334.570 suara di NTB.
“Kader Golkar di NTT dan NTB diharapkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan penanganan pascabencana di sana,” ujar Airlangga.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini juga mengingatkan agar seluruh masyarakat tetap menjaga disiplin protokol kesehatan. Kader Golkar harus berani memastikan penegakan disiplin protokol kesehatan di wilayahnya agar beban derita masyarakat terdampak tidak bertambah dengan kasus Covid-19.
“Tetap jaga protokol kesehatan, pakai masker, pakai masker, jangan lengah, Covid-19 belum berakhir meskipun kondisi saudara di sana masih terpuruk,” ujarnya.
Berdasarkan data yang diterimanya, ada sejumlah tempat pengungsian yang membutuhkan uluran tangan masyarakat Indonesia. Yakni, di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 7.212 jiwa pengungsi, Lembata 958 jiwa, Rote Ndao ada 672 jiwa, Sumba Barat sebanyak 284 jiwa, dan Flores Timur sebanyak 256 jiwa. Sementara, di NTB, banjir menggenangi tujuh kecamatan dan 34 desa. Banjir membuat 27.808 jiwa terdampak dengan 23.759 jiwa mengungsi ke tempat lebih tinggi.