REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang ustaz berinisial RS (46 tahun) di Kabupaten Garut diduga melakukan perbuatan cabul kepada murid mengajinya. Akibatnya, massa secara spontan melakukan aksi pembakaran bangunan milik ustaz tersebut yang biasa digunakan untuk mengaji di Desa Dangdiang, Kecamatan Cilawu, pada Senin (5/4) malam.
Kepala Subbagian (Kasubbag) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat mengatakan, massa melakukan pembakaran karena kecewa terhadap perbuatan ustaz yang diduga dilakukan kepada muridnya yang masih berusia 17 tahun. Apalagi, ustaz RS bukan merupakan warga asli desa itu.
"Masyarakat kecewa karena tempat ngaji, guru ngajinya berbuat seperti itu. Gurunya juga bukan warga asli sana," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Selasa (6/4).
Menurut dia, polisi sudah sudah menerima laporan terkait pencabulan yang diduga dilakukan ustaz RS. Laporan langsung dibuat oleh orang tua korban.
Muslih menambahkan, polisi juga akan melakukan pengusutan terkait aksi pembakaran yang dilakukan massa. Namun, pengusutan itu menunggu laporan dari pemilik bangunan tersebut, dalam hal ini ustaz RS.
"Sekarang kita dalami kasusnya tentang aksi pencabulan. Karena sudah laporan," kata dia.
Kepala dusun setempat, Desa Dangdiang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Tatang mengatakan, aksi pembakaran itu dilakukan oleh warga satu desa karena kecewa dengan perbuatan pencabulan yang diduga dilakukan ustaz RS. Warga secara spontan membakar bangunan milik ustaz tersebut.
"Di sini dia biasa mengajar 19 anak perempuan dan satu anak laki. Baru delapan bulan berjalan. Dia juga melakukan pengajian tak ada laporan ke aparat setempat," kata dia.
Sebelumnya, sebuah bangunan semi permanen yang biasa digunakan untuk mengaji milik seorang ustaz di Desa Dangdiang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dibakar oleh massa pada Senin malam. Diduga, aksi pembakaran itu dilakukan karena massa kecewa dengan perilaku ustaz tersebut. Massa merasa kecewa dengan ustaz SR diduga melakukan perbuatan cabul kepada murid ngajinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika