Senin 05 Apr 2021 22:14 WIB

Kota Malang Dukung Percepatan Digitalisasi Ekonomi

Wali Kota Malang menargetkan daerahnya harus ikuti digitalisasi dalam berbagai aspek

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui wartawan di Balai Kota Malang.Sutiaji mendukung penuh upaya percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan di berbagai sektor. Hal ini diungkapkan ketika mengikuti Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021 secara virtual di Hotel Tugu Malang, Senin (5/4).
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui wartawan di Balai Kota Malang.Sutiaji mendukung penuh upaya percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan di berbagai sektor. Hal ini diungkapkan ketika mengikuti Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021 secara virtual di Hotel Tugu Malang, Senin (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji mendukung penuh upaya percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan di berbagai sektor. Hal ini diungkapkan ketika mengikuti Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021 secara virtual di Hotel Tugu Malang, Senin (5/4).

Menurut dia, Kota Malang harus bisa masuk pada digitalisasi di berbagai aspek. Oleh sebab itu, dia bertekad untuk terus menguatkan hal tersebut. "Mudah-mudahan penguatan ekonomi digital di Kota Malang bisa dikuatkan," ucap Sutiaji, Senin (5/4).

FEKDI 2021 sendiri bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya digitalisasi ekonomi dan keuangan. Hal ini sekaligus mendorong pengembangan inovasi dan keuangan digital. Utamanya, dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. 

Sutiaji mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung upaya percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan di berbagai sektor. Pertama, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah tidak lagi menggunakan tunai pada setiap pemberian bantuan.

“Yang kedua, puskesmas harus digerakkan, pasar-pasar nanti harus digerakkan. Bagaimana Kopindag belajar terus agar transaksi di pasar-pasar harus kita pakai dengan transaksi digital,” ungkap Sutiaji.

Di sisi lain, Sutiaji tak menampik pandemi Covid-19 telah mengubah masyarakat untuk beralih ke aspek-aspek digital. Dengan adanya kondisi ini, maka digitalisasi kini bukan hanya milik negara maju tapi seluruh negara di dunia. Hal ini berarti setiap negara sudah pasti tidak boleh meninggalkan digitalisasi dalam kehidupannya.

Di kesempatan serupa, Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan menyatakan, pihaknya juga mendukung percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan di berbagai sektor. “Mudah-mudahan tujuan dari acara hari ini untuk menon-tunaikan berbagai aspek kehidupan yang memungkinkan, bisa terlaksana dengan baik,” ungkap Azka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement