REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Proses asesmen terhadap rumah-rumah warga yang terdampak kebakaran tangki di Kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, hingga kini masih berlangsung. Karenanya, ratusan warga yang mengungsi belum kembali ke rumahnya masing-masing.
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), R Ruli Adi, menjelaskan, proses asesmen terhadap rumah-rumah warga yang terdampak kebakaran Pertamina Balongan hingga kini masih dilakukan. Setelah asesmen selesai, selanjutnya akan dilakukan perbaikan bersama dengan masyarakat dan pemerintah daerah.
"Setelah rumah layak, maka pengungsi bisa segera kembali,’’ kata Ruli saat ditemui Republika.co.id di lokasi pengungsian warga di GOR Bumi Patra Indramayu, Senin (5/4) sore.
Namun, lanjut Ruli, kepulangan warga dari lokasi pengungsian ke rumah masing-masing juga akan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, kategori kerusakan rumah warga yang terdampak juga kondisinya bermacam-macam, ada yang ringan, sedang dan berat. "Jadi kembalinya nanti berangsur-angsur,’’ terang Ruli.
Sementara itu, Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, menyebutkan, hingga Senin (5/4) pukul 16.00 WIB, jumlah pengungsi di GOR Bumi Patra Indramayu mencapai 890 orang. Mereka terdiri dari 446 laki-laki dan 444 perempuan. "Mereka berasal dari empat desa di Kecamatan Balongan,’’ kata Caya.
Adapun keempat desa itu, yakni Desa Balongan sebanyak 724 jiwa atau 189 KK, Desa Sukaurip sebanyak 156 jiwa atau 61 KK, Desa Majakerta lima jiwa dari satu KK, dan Desa Tegalurung lima jiwa dari satu KK.