Senin 05 Apr 2021 19:42 WIB

Siklon Tropis Seroja Vs Masih Lemahnya Mitigasi Bencana Kita

Skala korban jiwa banjir bandang NTT dinilai akibat lemahnya upaya mitigasi bencana.

Suasana Koramil 1624-02 Adonara yang rusak akibat banjir bandang di Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). Berdasarkan data BNPB hingga senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai 68 jiwa.
Foto:

Bencana banjir di Kabupaten Sumba Timur, NTT pada Ahad (4/4) mengakibatkan meluapnya sungai setempat. Sebanyak empat kecamatan pun terdampak banjir. Akibatnya sebanyak 54 KK atau 165 jiwa mengungsi, sedangkan 109 KK atau 475 KK terdampak.

Sedangkan di Kabupaten Lembata, banjir bandang menewaskan 11 warga dan 16 lainnya hilang. Bencana juga terjadi di Kota Kupang, NTT yakni berupa angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang.

Akibatnya, sebanyak 743 KK atau 2.190 warga terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.

BNPB juga melaporkan, bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin (5/4) menyebabkan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike. Warga hilang masih tercatat sejumlah 24 orang dan meninggal dunia 44.

Pada Senin (5/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi akibat dampak siklon tropis Seroja yang berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan ketinggian ekstrem lebih dari enam meter. Siklon Seroja diprediksi akan terjadi hingga Selasa (6/4).

"Siklon tropis Seroja di Perairan Kupang menyebabkan tinggi gelombang laut lebih dari enam meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan NTT," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Senin.

BMKG Kupang juga mengumumkan adanya peringatan dini cuaca wilayah NTT mulai 5 April sampai 7 April 2021. Pengumuman tersebut berdasarkan wilayah yang berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dan wilayah berpotensi angin kencang.

Untuk wilayah yang berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat tanggal 5 April, pagi dan Siang terjadi di wilayah P.Timor, P.Sabu, P.Rote, P.Sumba, Alir Manggarai, Manggarai Timur, Ngada dan Nagekeo. Sementara pada malam dini hari di wilayah P.Timor, P.Sabu, dan P.Rote.

"Tanggal 6 April, pagi dan siang di wilayah P.Timor, P.Sabu, dan P.Rote. Lalu tanggal 7 April pagi dan siang P.Timor, P.Sabu, P.Rote, dan Sumba," kata Kepala Stasiun Meteorologi Klas II El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi dalam keterangan pers, Senin (5/4).

Sedangkan wilayah yang berpotensi angin kencang pada tanggal 5 April terjadi di P.Timor, P.Rote, P.Sabu, Sumba, Kabupaten Flores Timur, dan Alor. Tanggal 6 April ada di P.Timor, P.Rote, P.Sabu, Sumba, Kabupaten Flores Timur, dan Alor. Sedangkan tanggal 7 April P.Timor, P.Rote, P.Sabu, Sumba, Flores Timur, dan Alor.

"Saat ini secara umum wilayah NTT masih berada pada masa pancaroba sehingga waspadai potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement